Salin Artikel

Akhirnya, 500 Orang yang Tertahan karena Cuaca Ekstrem Berhasil Dievakuasi dari Karimunjawa ke Semarang

Empat puluh orang di antaranya adalah wisatawan mancanegara dari Belanda, Jerman dan Eropa.

Sisanya adalah wisatawan domestik yang berkunjung melalui biro jasa dan secara mandiri sejak Kamis (22/12/2022).

Mereka terjebak di Karimunjawa dan tak bisa pulang karena cuaca ekstrem.

Berdasarkan rilis dari BMKG disebutkan bahwa peringatan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga 4 meter terjadi di Perairan Karimunjawa pada Sabtu (24/12/2022).

Karena kondisi tersebut, kapal penyeberangan di Jepara baik express Bahari maupun Siginjai diimbau tidak beroperasi.

Namun pada para wisatawan dan juga warga lokal berhasil dievakuasi menggunakan Kapal Motor (KM) Kelimutu milik Pelni pada Selasa (27/12/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Dari data yang terhimpun, ada 500 orang yang ikut KM Kelimutu berlayar dari Pelabuhan Legon Bajak Karimunjawa menuju Pelabuhan Tanjungemas Semarang.

Rinciannya 49 wisatawan asing, 361 wisatawan domestik dan sisanya warga lokal yang punya kepentingan.

Hal tersebut dijelaskan oleh Petinggi Karimunjawa Arif Rahman saat dihubungi Kompas.com pada Selasa malam.

"Diberangkatkan dari Karimunjawa sekitar pukul 22.00 dan dijadwalkan sampai Semarang pukul 05.00," kata Arif.

Menurut Arif, selama beberapa hari tertunda kepulangannya, ratusan wisatawan tersebut dalam kondisi baik-baik saja.

Penjemputan menggunakan KM Kalimutu awalnya dijadwalkan pada Selasa (27/12/2022) pukul 19.30 WIB. Namun karena cuaca buruk, penjemputan diundur menjadi pukul 21.00 WIB.

Bahkan menurutnya harga cabai tembus Rp 200.000 per kilogram.

"Belum ada aduan berarti dari wisatawan ke posko yang disediakan. Namun di sini BBM sudah habis, pun demikian sayuran. Harga cabai bahkan Rp 200 ribu per kilogram, itupun kalau ada yang jual," ungkap Arif.

"Bagi orang lokal ini sudah biasa, namun tidak untuk wisatawan," kata Arif.

Untuk itu Arif mengimbau agar wisatawan yang hendak berkunjung ke Karimunjawa untuk mempertimbangkan kondisi cuaca.

Sementara itu Plt Kepala Dishub Jateng Syurya Deta Syafrie mengatakan berdasarkan komunikasi dengan Pemkab Jepara,  penumpang yang hendak kembali ke Jepara bakal dijemput dengan dua unit bus dan delapan unit mobil di Pelabuhan Tanjung Emas esok hari.

“Kita harap perjalanan lancar dari Karimujawa ke Tanjungemas,” pungkasnya

Ada 135 warga yang tertahan di Jepara

Arif mengatakan tak hanya ratusan wisatawan yang terjebak di Karimunjawa karena cuaca ekstrem. Menurutnya ada sekitar 135 warga Kepulauan Karimunjawa yang tak bisa balik ke kampung halamannya.

Mereka tertahan di Jepara karena tak ada kapal penyeberangan yang beroperasi. Saat ini mereka rata-rata menumpang di rumah kerabat mereka di Jepara.

Namun dari hasil koordinasi, rencananya mereka akan dipulangkan dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Jumat (30/12/2022).

"Ada 135 warga kami yang tertahan di Jepara beberapa hari ini, mereka sebelumnya berobat, sambang saudara, berbelanja dan aktivitas lainnya. Rata-rata nelayan dan kini menumpang di rumah saudara dan sebagainya. Mohon warga kami juga diperhatikan," pungkas Arif.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho, Titis Anis Fauziyah | Editor : Khairina, Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2022/12/28/060600578/akhirnya-500-orang-yang-tertahan-karena-cuaca-ekstrem-berhasil-dievakuasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke