Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Batalkan Nikah gara-gara Ibu Dibentak Calon Istri | Perkembangan Kasus Mobil Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak

Kompas.com - 26/12/2022, 06:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

3. Kunjungi gereja di Bogor, Jokowi sempat menunggu 15 menit, ini sebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Gereja Katedral, Kota Bogor, Jawa Barat, saat berlangsungnya ibadah misa hari raya Natal pada Minggu.

Wali Kota Bogor Bima Arya yang turut mendampingi kunjungan Jokowi, mengatakan bahwa Presiden sempat menunggu di luar gereja selama sekitar 15 menit. Menurut Bima, Jokowi tidak enak jika nantinya mengganggu jemaat yang sedang beribadah.

"Pak Presiden tadi menunggu cukup lama ya, karena beliau tidak mau mengganggu, bahkan beliau bilang, 'Saya menunggu di luar saja kalau mengganggu', tetapi tadi sudah disiapkan dan ditunggu, tadi sekitar 15 menit beliau menunggu," tuturnya.

Dalam kunjungannya, Jokowi sempat memberikan sambutan serta mengucapkan selamat merayakan Natal 2022.

"Pertama-tama saya mengucapkan Selamat Natal dan selamat menyambut Tahun Baru 2023," jelas Jokowi.

Baca selengkapnya: Hadir di Gereja Katedral Kota Bogor, Jokowi Sempat Menunggu 15 Menit, Beri Pesan Toleransi

4. Sopir ambulans berstiker Nasdem yang lawan arus di Puncak Bogor didenda Rp 750.000

Ambulans Berstiker Partai Nasdem dari Jakarta Lawan Arus di Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022)KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Ambulans Berstiker Partai Nasdem dari Jakarta Lawan Arus di Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022)

Usai melawan arus di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, sopir dari ambulans berstiker Partai Nasdem dihukum denda Rp 750.000. Denda tersebut merupakan nilai total dari sejumlah aturan yang ia langgar.

Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Kanit Turjawali) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Bogor Ipda Ardian menuturkan, sopir tersebut melanggar Pasal 287 Undang-undang Lalu Lintas Angkatan Jalan (UU LLAJ).

Selain melawan arus lalu lintas, sang sopir juga menyalahgunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar.

Ardian menjelaskan, petugas juga sudah memberikan kertas tilang berwarna merah kepada sopir itu untuk kemudian disidangkan berkas pelanggarannya. Lembar tilang merah menandakan bahwa pelanggar akan menghadiri sidang di pengadilan.

"Kalau di pengadilan berarti putusan hakim. Kita tidak masukin denda maksimal, namun kalau merujuk denda ini misalkan Pasal 287 (4) itu yang penyalahgunaan sirine kenanya kurang lebih maksimal Rp 250.000 dendanya. Untuk yang melawan arus denda maksimalnya Rp 500.000. Jadi total dendanya Rp 750.000," terangnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Nasib Sopir Ambulans Berstiker Nasdem yang Lawan Arus di Puncak Bogor, Didenda Rp 750.000 Usai Langgar Sejumlah Aturan

5. Bentrok di Keraton Solo

Kondisi dikawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Kondisi dikawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).

Bentrokan terjadi di Keraton Kasunan Surakarta atau Keraton Solo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/12/2022) pukul 19.00 WIB.

Insiden itu mengakibatkan 4 orang terluka. Para korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Salah satu korban luka adalah Putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII), Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi.

Ia mengungkapkan, malam itu tiba-tiba 50 orang merangsek ke keraton. Ia berusaha untuk menahannya, tetapi gagal karena diserbu puluhan orang.

"Penyebabnya saya tidak tahu. Tiba-tiba sekitar 50 orang mau masuk, mengunci pintu Kamandungan," bebernya, Sabtu.

"Tangan saya dipukul pakai bambu saat melepaskan kawat. Ini saya mau visum (untuk proses hukum)," jelasnya.

Konflik internal di Keraton Solo itu terjadi antara kubu PB XIII dengan kubu Gusti Moeng (putri PB XIII) atau Lembaga Dewan Adat (LDA).

Baca selengkapnya: Saat Keraton Solo Diserbu 50 Orang hingga Terjadi Bentrokan dan 4 Orang Terluka...

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Farid Assifa, Riska Farasonalia, Khairina, Reza Kurnia Darmawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dipergoki TNI Menyelundupkan Karung Berisi Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Dipergoki TNI Menyelundupkan Karung Berisi Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com