Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah TK di Sumbawa Jadi Korban Pencabulan Saat Asyik Bermain Petak Umpet

Kompas.com - 16/12/2022, 14:12 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Bocah berusia 6 tahun diduga dicabuli D (30) saat bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) itu asyik bermain petak umpet, Selasa (13/12/2022) siang.

Awalnya, korban bersama tiga sepupunya bersembunyi dan berpencar di samping rumah batu di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kebetulan, rumah tersebut tak ada orang karena dikontrakkan.

Tiba-tiba, tangan korban ditarik oleh pelaku agar mengikutinya ke kamar mandi yang berada di samping rumah tersebut.

Baca juga: Wabup Sebut Stunting di Sumbawa Turun 8,11 Persen

Saat berjalan menuju kamar mandi. Ia diminta diam dan jangan berteriak.

Sementara, sang sepupu yang melihat korban dibawa ke dalam kamar mandi mengira jika korban akan disunat oleh pelaku.

Di dalam kamar mandi yang pintunya dibiarkan terbuka itu, kekerasan seksual oleh pelaku terjadi.

Baca juga: Kejari Sumbawa Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah Kantor Samsat

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Sumbawa, Aiptu Arifin Setioko membenarkan adanya kasus pencabulan tersebut.

"Korban dan saksi sudah diperiksa. Hari itu juga pelaku kami amankan," kata Arifin saat ditemui, Jumat (16/12/2022).

Arifin mengatakan, kasus itu berawal saat korban main petak umpet bersama tiga sepupunya. Kebetulan, tiga sepupu itu laki-laki, hanya korban yang perempuan.

Saat korban sembunyi di samping rumah batu, pelaku langsung muncul dan memegang tangan korban. Ia diajak masuk kamar mandi dan pintunya dibiarkan terbuka.

Tiba di kamar mandi, korban dicabuli oleh pelaku.

Mengetahui apa yang dilakukan pelaku adalah bentuk kekerasan seksual, korban langsung memakai celana dan berlari pulang ke rumah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com