Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaran Analog Diputus, Masyarakat Pusing Cari STB dan Tak Bisa Pasang Sendiri

Kompas.com - 06/12/2022, 14:53 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah Analog Switch Off (ASO) atau perpindahan siaran TV analog ke digital tahap 2 dimulai di Semarang dan sekitarnya, masyarakat ramai-ramai mencari Set Top Box (STB) agar tetap dapat menyaksikan tayangan televisi.

Akibatnya kebijakan ini membuat stok STB di banyak tempat menjadi langka. Bagi mereka yang berhasil mendapatkan STB pun masih banyak yang kesulitan mengatur pemasangan di rumah masing-masing.

"Programe sing pusing aku. Lagian hargane fantastis. Kemarin ada yang jual Rp 300.000-450.000, sampai setengah juta malahan," kata Budi, pembeli STB kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: STB Langka di Pasaran, Penjualan TV Digital Ikut Meroket hingga Ratusan Juta Rupiah

Lelaki paruh baya asal Genuk, Semarang itu sempat mencari di Facebook, tapi stok kosong. Kemudian berkeliling dari Jalan Majapahit, Pucang Gading, sampai Mranggen, Demak dan tetap tak kebagian.

“Akhirnya muter-muter sampai sini, Minggu kemarin antrenya panjang sampai sana (luar toko),” bebernya di Toko Quality Elektronik Jalan Jagalan, Semarang.

Toko tersebut dipadati orang, tapi bukan hanya calon pembeli. Banyak pembeli beberapa hari lalu kembali ke toko lantaran kesulitan mengatur pemasangan STB dengan tv di rumahnya.

“Kemarin saya dapet Rp 300.000, terus tak pasang di rumah ndak bisa, jadi ini komplain ke sini. Kalau orang awam untuk ngatur programnya ya kesulitan,” keluhnya.

Menurutnya kendala yang dialami berkaitan dengan sinyal. Meski antena telah dicoba diarahkan ke semua sisi, tetap sulit menangkap sinyal.

“Besok ke sini (toko) lagi bawa alatnya. Udah susah nyarinya, susah masangnya,” ungkapnya.

Baca juga: Ramai-ramai Keluhkan STB TV Digital Mahal Setelah TV Analog Dimatikan

Cici, pegawai toko tersebut membenarkan hal itu. Walaupun pihaknya telah melayani pengaturan STB sekaligus bagi pembeli, masih banyak yang gagal memasang di rumah masing-masing.

Sejak kemarin tokonya pun ramai didatangi pembeli yang minta dibetulkan pengaturan STB-nya. Mayoritas merupakan orang tua atau paruh baya.

“Soalnya orang tua banyak yang nggak ngerti. Paling kita setting 10 menit jadi. Tapi antrean panjang, soalnya banyak yang bolak balik sampai rumah gak bisa pakai. Dijelasin sampe setengah jam, habis itu masih balik sini lagi,” katanya.

Ia tak menyangka masih banyak masyarakat yang mencari STB sampai hari ini. Di akhir pekan lalu ia bahkan menjual 100 unit per hari dengan harga Rp200-300 ribu.

“Tak pikir orang orang tv nya sudah banyak yang ganti tv digital, ternyata masih pada cari STB. Kita restock harian juga Cuma satu kardus 20-40 unit,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com