Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

STB Langka di Pasaran, Penjualan TV Digital Ikut Meroket hingga Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 06/12/2022, 12:42 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Stok set top box (STB) mulai langka di banyak toko elektronik setelah Analog Switch Off (ASO) atau perpindahan siaran TV analog ke digital tahap II diberlakukan di Semarang dan sekitarnya.

Walhasil, sebagian masyarakat yang semula mencari STB kini berlari membeli TV digital sebagai solusi ASO tahap II dan STB yang habis di berbagai toko.

Penjualan TV digital pun ikut meroket akibat pemberhentian siaran analog. Tak terkecuali toko elektronik Atlanta yang terletak di Jalan MT Haryono, Semarang.

Baca juga: Ramai-ramai Keluhkan STB TV Digital Mahal Setelah TV Analog Dimatikan

“Kenaikan penjualan sangat signifikan sih, 100 persen lebih. Biasanya kita jualan Rp 50 juta per brand per hari, kemarin bisa Rp 100 juta lebih. Begitu pun yang Rp 100 juta bisa dua kali lipat,” beber Yusa, staf pegawai Toko Atlanta, Senin (5/12/2022).

Pasalnya, pada akhir pekan lalu puluhan calon pembeli menyesaki toko untuk berebut stok STB di toko tersebut. Namun, hanya sekitar 50 yang kebagian.

Mengantisipasi kekecewaan calon pembeli, Yusa dan pegawai lainnya menawarkan TV digital bagi mereka yang tertarik memperbarui televisi dengan teknologi terbaru tanpa ambil pusing mencari STB.

“Masyarakat pembeli suka sih TV digital karena enggak ribet harus pakai dua remote kayak kalau pakai STB. Pembaruan TV juga sebagian orang suka, apalagi fitur TV sekarang enggak kayak dulu,” katanya.

Stok tersedia setiap hari sekitar 30 unit TV digital. Beberapa hari terakhir, stok habis lebih cepat. Rata-rat harga TV digital yang laris dibeli masyarakat dibanderol mulai Rp 2 juta-Rp 4 juta.

“Pembayaran enak, buat masyarakat menengah ke bawah sekarang kan bisa pakai cicilan,” tuturnya.

Dalam pantauan Kompas.com, sekitar 30 orang calon pembeli ramai memadati ruangan untuk memilih dan melihat TV digital di toko tersebut.

Salah seorang pembeli, Indri, ditemani anaknya menjajal televisi digital yang rencananya akan diberikan untuk orangtuanya. Pasalnya, dia telah menggunakan TV digital, sedangkan orangtuanya tak mengerti soal ASO.

“Inisiatif sendiri sih mau beliin orangtua, soalnya mereka enggak ngerti cari STB dan pemberhentian siaran analog,” terangnya.

Ketimbang harus kesulitan mencari STB dan orangtuanya yang beranjak lansia kesulitan menggunakannya, Indri memilih TV digital yang jelas tersedia dan dinilai lebih canggih dan praktis.

Baca juga: Cerita Unik Warga Gunungkidul Berburu STB untuk Nonton TV Digital

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Regional
Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Regional
Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Regional
Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Regional
Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Regional
Santri di Jambi Di-'bully' Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Santri di Jambi Di-"bully" Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Regional
TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

Regional
Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Regional
Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Regional
Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Regional
Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Regional
Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Regional
Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | 'Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah'

[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | "Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com