Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Gibran Ceplas-ceplos Balas Tweet Aduan, Pakar UNS: Patut Dipertahankan

Kompas.com - 03/12/2022, 13:50 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Gaya komunikasi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menjawab aduan melalui media sosial Twitter yang terkesan apa adanya, disebut pakar patut dipertahankan.

Hal ini, diungkap oleh Pakar komunikasi politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sri Hastjarjo, ia menilai gaya yang ditontonkan Gibran itu memiliki kesamaan dengan karakteristik media sosial Twitter.

Yakni adanya pembatasan jumlah kata, sehingga posting terkesan singkat dan padat tanpa bertele-tele. Karena karakteristik ini, lanjut Hastjarjo, pengguna Twitter atau Gibran paham betul akan konsep ini.

Baca juga: Gaya Jemari Media Sosial Gibran Berpotensi Berisiko dan Berbahaya, Pengamat Komunikasi dan Media: Kuncinya Konsisten dan Berkonteks

"Yang terlihat juga di gaya komunikasi Mas Gibran adalah, ada kesan Mas Gibran tidak terlalu care dengan pandangan publik tentang dirinya," jelasnya.

Analisis ini, dikaitkan dengan beberapa kasus yang menunjukkan bahwa Gibran tidak ambil pusing soal persepsi para pengikut Twitter yang cuitan direspons olehnya.

Ia mencontohkan, bahwa ada warganet yang meminta tolong Gibran menyampaikan kondisi infrastruktur di Jawa Barat ke Gubernur Ridwan Kamil.

Akan tetapi, putra sulung Presiden Joko Widodo itu enggan meneruskan informasi itu. Malah, menyarankan untuk melakukan aduan langsung di kanal aduan yang disediakan pemerintah Jawa Barat.

"Biasanya, politisi itu akan menjawab sekitar, berjanji akan meneruskan info ke sana. Tapi Gibran menjawabnya, di Jabar ada kanal aduan yang dijawab pak Gubernur sendiri," jelasnya.

"Ini menarik. Karena Gibran lugas menjawab apa adanya bahwa dia tidak akan meneruskan info itu ke Ridwan Kamil," jelasnya.

Baca juga: Gibran Tegaskan Gaya Komunikasi di Medsos Bukan untuk Pencitraan: Ini Permudah Interaksi Masyarakat

"Kelugasan ini agaknya sejalan dgn kepribadian Gibran tidak terlihat ada polesan. Adanya begini, ya begini. Kalau nggak suka ya sudah," lanjutnya.

Dengan berbagai tanggapan lain, yang dilonggarkan Gibran. Hastjarjo mengatakan Suami Selvi Ananda ini memiliki sisi yang tidak dimiliki oleh tokoh atau politisi lain. Sehingga, sikap atau gaya komunikasi dia ini perlu dipertahankan.

"Menurut saya ini gaya komunikasi yang memang beda dengan politisi pada umumnya. Yang biasanya berusaha "berbaik-baik" dengan publik. Nah, itulah. Itu kekuatan Gibran dalam berkomunikasi," katanya.

Meskipun demikian, Gibran juga patut mewaspadai soal adanya sisi buruk dari gaya komunikasi ini. Sebab, jadi pembeda di antara yang sudah ada dengan dominasi politisi yang basa-basi.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming RakaKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

"Ya pasti ada risiko tidak disukai sebagian publik, yang memiliki persepsi bahwa politisi itu komunikasi 'berbaik-baik' dan penuh dengan basa-basi. Sementara Gibran ini lugas saja. Ini langka dalam politik di Indonesia," katanya.

"Mungkin Gibran juga sadar jawabannya bisa jadi bola liar yang digoreng ke sana ke mari. Tapi sebenarnya tidak ada yang salah dari jawaban Gibran, justru warganet yg salah alamat," lanjutnya.

Baca juga: Pengamat dari UNS: Gaya Gibran di Medsos Mirip Gaya Orang Ngobrol di Warung Wedangan, Santai

Halaman:


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com