Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Jemari Media Sosial Gibran Berpotensi Berisiko dan Berbahaya, Pengamat Komunikasi dan Media: Kuncinya Konsisten dan Berkonteks

Kompas.com - 02/12/2022, 13:45 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Saat ini media sosial kerap menjadi pemotong alur birokrasi dalam sistem kepemerintahan kepala daerah untuk menjawab aduan masyarakat.

Seperti halnya, yang saat ini ditontonkan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, juga memanfaatkan sisi baik media sosial saat ini.

Melalui akun media sosial Twitter @gibran_tweet dan Instagram @gibran_rakabuming, suami Selvi Ananda ini sering merespons aduan hingga greeting yang ditunjukkan kepada dirinya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Uniknya, mayoritas posting atau repost cuitan Gibran memiliki gaya yang bisa disebut ceplas-ceplos dan terkesan apa adanya. Serta terkesan tidak mementingkan persepsi oleh lain, karena ia mengemas dirinya seperti apa adanya tanpa ditutup-tutupi.

Baca juga: Gibran Tegaskan Gaya Komunikasi di Medsos Bukan untuk Pencitraan: Ini Permudah Interaksi Masyarakat

Melihat hal itu, Pengamat Komunikasi dan Media, Dr Aryo S Eddyono, beranggapan konteks yang ditonton Gibran tidak bisa dipaksakan untuk menyenangkan hati banyak orang, meskipun saat ini dia Wali Kota atau tokoh publik yang sedang disorot secara nasional.

"Tentu saja tidak bisa memastikan 100 persen orang akan suka dengan gaya kita, jadi mas Gibran perlu belajar melihat konteks, melihat situasi, karena tidak semua bisa direspons blak-blakan, mungkin. Jadi saya tekankan ke Mas Gibran, untuk cenderung hati-hati," kata jelas Aryo yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie.

Sebab, dalam konteks jawab menjawab ini, ia beranggapan Gibran tak sendiri, melainkan memiliki tim di balik layar yang dipercaya Gibran, yang harus memikirkan dampak baik buruk dengan risiko sangat tinggi.

"Saya pikir ini tidak akan masalah kalau yang menjawab itu adalah timnya sendiri. Tapi bisanya yang offside itu adalah kalau Gibran yang langsung menjawab, mungkin dia lupa konteks. Itu bisa jadi bumerang dia. Saya pikir di balik Gibran itu harus betul-betul lebih tahu konteks, gayanya memang begitu tapi Komunikasi itu kan konteks, jadi kita harus sadar bahwa yang kita hadapi tidak semuanya senang," jelasnya.

"Karena apa yang kita anggap baik itu tidak dianggap baik oleh orang lain. Tapi kita bisa saja defence, ini adalah gaya saya. Tapi sekali lagi, dalam konteks popularitas, ini harus dijaga dengan baik," katanya.

Dengan berbagai pertimbangan ini, Aryo menyarankan untuk Gibran lebih menekankan sisi konsisten dalam alur berkomunikasi, tidak banyak memproduksi gimik yang bisa menjadi bumerang untuk dirinya.

Baca juga: Pengamat dari UNS: Gaya Gibran di Medsos Mirip Gaya Orang Ngobrol di Warung Wedangan, Santai

"Konsisten itu penting dalam upaya membuat, menciptakan atau menjaga branding. Jangan sampai gaya apa adanya Gibran, tidak dikontekstualisasikan, kadang kala diam atau bicara lembut itu ada baiknya. Jangan tiba-tiba nanti berubah, jadi orang akan bingung. kalau kita kaitkan nanti dengan masa depan ya ini akan berbahaya," ujarnya.

Ia melanjutkan, kalau pun, Gibran Rakabuming tetap tidak mau berubah dan menjadi dirinya saat ini, Aryo menilai itu memiliki risiko yang cukup tinggi juga karena mempertahankan ego atau pola komunikasi itu.

"Karena kita berhadapan dengan berbagai banyak pihak dan orang yang tidak suka dengannya. Tapi bisa saja, Mas Gibran bisa mengelak 'terserahku'. Nah ini, posisi semacam ini adalah risiko yang dia menerima kalau ada yang bilang 'begini banget wali kota'," jelasnya.

Namun selama berjalan ini, Aryo beranggapan Gibran dan Timnya sudah memiliki beberapa pertimbangan untuk melakukan sejumlah manuver-manuver di media sosial itu.

"Tapi memang menarik, warna Gibran dimunculkan disini (media sosial) tadi blak-blakan, konyol, lucu. Ia tampilkan bahwa ia blak-blakan tegas, to the point tapi juga humoris, ini gaya saya (Gibran Rakabuming). Sekali lagi, kuncinya perlu diperhatikan konsisten tadi dan konteksnya untuk masa depannya saat berkomentar," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

7 Mucikari Terjaring Operasi Pekat Rinjani Polresta Mataram, Korban Ada Anak di Bawah Umur

7 Mucikari Terjaring Operasi Pekat Rinjani Polresta Mataram, Korban Ada Anak di Bawah Umur

Regional
Residivis Narkoba Kembali Ditangkap Polisi, Ketahuan Bawa Sabu Saat Alami Kecelakaan

Residivis Narkoba Kembali Ditangkap Polisi, Ketahuan Bawa Sabu Saat Alami Kecelakaan

Regional
Dinas Pendidikan Purworejo Anggarkan Pembelian Gamelan Senilai Rp 2,5 Miliar, Ini Penjelasannya...

Dinas Pendidikan Purworejo Anggarkan Pembelian Gamelan Senilai Rp 2,5 Miliar, Ini Penjelasannya...

Regional
Banjir Tenggelamkan Alun-alun Demak, Terparah sejak 32 Tahun Terakhir

Banjir Tenggelamkan Alun-alun Demak, Terparah sejak 32 Tahun Terakhir

Regional
Ratu Wulla Caleg DPR RI Mengundurkan Diri, Nasdem NTT Sebut Tak Tahu Alasannnya

Ratu Wulla Caleg DPR RI Mengundurkan Diri, Nasdem NTT Sebut Tak Tahu Alasannnya

Regional
Antisipasi Banjir Susulan, Normalisasi Sungai Tenggang Semarang Bakal Dikebut

Antisipasi Banjir Susulan, Normalisasi Sungai Tenggang Semarang Bakal Dikebut

Regional
PDI-P Masih Dominasi Kursi DPRD Bangka Belitung

PDI-P Masih Dominasi Kursi DPRD Bangka Belitung

Regional
Jadwal, Lokasi, dan Cara Penukaran Uang Baru di Banten untuk Lebaran 2024

Jadwal, Lokasi, dan Cara Penukaran Uang Baru di Banten untuk Lebaran 2024

Regional
Perang Sarung Pecah, Remaja di Lampung Tewas

Perang Sarung Pecah, Remaja di Lampung Tewas

Regional
Gibran Sebut Tetap di Solo Saat KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Gibran Sebut Tetap di Solo Saat KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Regional
Kunjungan Kerja ke Kalbar, Jokowi Akan Resmikan Bandara Singkawang dan Kunjungi Gudang Bulog

Kunjungan Kerja ke Kalbar, Jokowi Akan Resmikan Bandara Singkawang dan Kunjungi Gudang Bulog

Regional
POM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Pewarna Tekstil di Pasar Manis Purwokerto

POM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Pewarna Tekstil di Pasar Manis Purwokerto

Regional
Mantan Ketua PPK Wonogiri Tersangka Kasus Narkoba Meninggal Dunia

Mantan Ketua PPK Wonogiri Tersangka Kasus Narkoba Meninggal Dunia

Regional
Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Gibran Minta Masyarakat Tak Euforia Berlebihan

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Gibran Minta Masyarakat Tak Euforia Berlebihan

Regional
Sebuah Bangunan Sekolah Dasar di Rokan Hulu Terbakar

Sebuah Bangunan Sekolah Dasar di Rokan Hulu Terbakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com