Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Ilmu Komunikasi Politik UNS: Pola dan Gaya Komunikasi Gibran Rakabuming Otentik dan Khas

Kompas.com - 28/11/2022, 09:41 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Gaya nyentrik putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat berkomunikasi dengan warganya menyedot perhatian khalayak.

Sering kali, Gibran juga merepost sejumlah aduan yang masuk ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo atau kepada dirinya langsung.

Dengan aktif menjawab di media sosial Instagram atau Twitter-nya setiap harinya, dengan gaya singkat, blak-blakan serta ekspresif saat berinteraksi dengan followernya.

Baca juga: Cerita Gibran Serap Aspirasi lewat Media Sosial, Lebih Suka Pakai Twitter karena Gampang

Pakar Komunikasi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Andre Rahmanto menilai, pola komunikasi yang tontonan Gibran sebagai bentuk ekspresi pemimpin muda di era saat ini. Serta memiliki tingkat orisinalitas yang tidak dimiliki oleh sosok lain.

"Saya melihatnya itu emang khas dari Mas Gibran sendiri, yang ekspresif, tidak terlalu banyak basa-basi. Tapi juga sebenarnya itu mewakili, bagaimana gaya anak muda yang pengennya memang cepat. Kemudian juga ada unsur kreatifnya, gitu berapa kali juga otentik," kata Andre Rahmanto.

Melihat sejumlah respons negatif hingga positif yang digaungkan Suami Selvi Ananda itu, Andre beranggapan gaya Gibran ini perlu dipertahankan di balik banyak sisi buruk dan baik dalam sikapnya ini.

"Perlu dipertahankan gitu, sebagai pemimpin itu memang perlu gaya yang seperti itu. Tidak terlalu memikirkan pencitraan atau jaga image dan sebaiknya berbicara dan berkomunikasi dengan gayanya sendiri yang khas," jelasnya.

"Ada nilai plusnya di situ, cuman mungkin membedakan saat tertentu misalnya di birokrasi kan karena harus mendetail agar stafnya tidak bingung ikuti arahnya. Mungkin jadi menentukan sikap, kapan harus berbicara panjang dan kapan harus berkomentar singkat," lanjutnya.

Dari analisis dosen prodi Ilmu Komunikasi UNS ini, kiprah berpolitik Gibran tidak hanya akan berhenti sebagai Wali Kota saja. Namun, akan merambah di dunia politik lain, dengan kasta yang lebih tinggi seperti haknya sebagai Gubernur.

Baca juga: Aduan Lapor Mas Wali Gibran, Gerak Cepat 24 Jam Dinas Proses Aduan Masuk

"Saya kira, sebagai politisi Mas Gibran, nggak mungkin akan berhenti hanya di Walikota. Politisi pasti akan ada keinginan untuk sangat mungkin meningkat yang lebih tinggi, mungkin Gubernur dan masih sangat muda juga," ujarnya.

Peluang ayah dari Jan Ethes Srinarenda ini masih terbuka lebar, jika benar Gibran akan meneruskan karir politik untuk beberapa tahun kedepan.

Sebab gaya otentik Gibran ini, hingga kini pertama kali muncul dan dinilai bisa mengait massa jauh lebih banyak. Baik itu di media sosial maupun di kehidupan bermasyarakat. 

"Jadi itu menguntungkan dan bagus ekspresif, nggak basa-basi, nggak seperti tokoh politik lainnya agak beda dari gaya komunikasinya. Kan banyak pemilih muda memang gaya yang apa memperlihatkan bahwa ini sesuai dengan selera anak muda itu penting," jelasnya.

Baca juga: Cerita FX Rudy Kenalkan Jokowi Blusukan untuk Serap Aspirasi Masyarakat

Pola komunikasi lain menurut Andre, soal safari bertemu sejumlah tokoh politik juga dinilai angin segar, dalam bentuk upaya mempertahankan tingkat magnet kepopuleran Gibran.

"Itu kekuatan, yang nggak bisa dilepaskan dari kontestasi politik secara nasional. Membuka jalur komunikasi paling enggak dengan nanti jadinya hasilnya seperti apa," ucapnya.

"Saya kira bagus saja untuk membangun komunikasi politik yang terbuka, dengan kubu yang berbeda (pandangan partai politik) supaya juga publiknya nggak terpecah. Dan saat beberapa kesepakatan wawancara, juga kan dia menyampaikan, pembicaraan yang umum," ungkapnya.

"Karena akhirnya untuk masa sekarang artinya memang masih mencari semua, masih mencari teman koalisi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com