Di sisi lain, beber El, terdapat kenaikan jumlah kendaraan, peralatan pertanian dan perahu motor nelayan yang sangat signifikan.
Sehingga, apabila kenaikan ini tidak diimbangi dengan alokasi BBM maka berpotensi terjadi kelangkaan di Lembata.
"Alat dan mesin pertanian 64 unit, kebutuhan BBM tahun 2022, 34.200 liter. Tahun 2023 diproyeksi naik menjadi 44.460 liter. Begitu juga dengan kapal nelayan ada 723 unit kebutuhan BBM, 2.333.250 liter, diproyeksikan tahun 2023 naik menjadi 3.033.225 liter," jelas dia.
Baca juga: 6 Desa di Lembata Akan Jadi Rujukan Studi Banding Penanganan Masalah Stunting
"Belum lagi kalau ditambah dengan kendaraan yang saat ini berjumlah 22.822 unit," lanjutnya.
El menuturkan, pemerintah telah mendatangi Pertamina Patra Niaga di Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (4/10/2022) lalu.
Berdasarkan hasil dialog, pihak pertamina menyarankan untuk mengajukan surat permohonan penambahan kuota ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) di Jakarta.
"Kita surat bersurat ke BPH Migas, kita minta tambah kuota 708 kl untuk solar, premium 618 kl, dan minyak tanah 650 kl. Sehingga totalnya untuk tahun 2023, solar 3.070 kl, premium 2.681 kl, dan minyak tanah 2.818 kl," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.