Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Warga Purworejo yang Batal Dapat Bantuan RTHL, Utang ke Tetangga hingga Mengungsi ke Rumah Saudara

Kompas.com - 28/11/2022, 16:33 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Polemik gagal cairnya bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2022 menyisakan kisah pilu bagi warga calon penerima bantuan.

Hal itu dialami oleh Suparman (52) warga Desa Langenrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo ini. Suparman mengaku telah membongkar rumahnya yang direncanakan akan mendapatkan bantuan RTLH tahun 2022.

Namun, setelah rumahnya dibongkar, ia dikagetkan dengan surat pembatalan pencairan dana bantuan RTLH tahun 2022. Akibatnya saat ini suparman dan keluarganya harus mengungsi ditempat saudara mereka.

"Sudah kita Bongkar satu bulan yang lalu, sekarang mengungsi di rumah adik saya," kata Suparman disela-sela aksi demonstrasi di Kantor Bupati Purworejo pada Senin (28/11/2022).

Baca juga: Gagal Temui Bupati Purworejo soal Batal Cairnya RTLH Rp 5,9 Miliar, Demonstran Ancam Turunkan Massa Lebih Banyak

Suparman menyebut, pembongkaran rumah miliknya tersebut dilakukan setelah adanya perintah untuk melaksanakan progam dari Dinas Perkimtan Kabupaten Purworejo melalui pesan WhatsApp.

Namun, belakangan diketahui progam untuk 398 penerima, yang menelan anggaran senilai Rp 5.970.000.000 tersebut batal terealisasi.

Malangnya, Suparman membongkar rumah dan merenovasi nya menggunakan dana utang dari tetangganya. Dengan tidak cairnya bantuan RTLH tersebut saat ini rumah yang sudah dibongkar urung dilanjutkan.

"Dananya ya ngutang, ngutang sama tetangga. Kita berharap tetap bisa dicairkan tahun ini juga," kata dia.

Sementara itu Kades Langenrejo, Juminatun membenarkan kejadian yang dialami warganya tersebut. Bahkan lebih parahnya lagi, ada warganya yang sudah membongkar rumah harus tidur dibawah terpal karena pembangunan yang mandek.

"Bahkan ada beberapa calon penerima yang tak buatkan (tempat berteduh) hanya pakai terpal, karena itu rumah satu-satunya yang dibongkar," kata Juminatun saat ditemui usai aksi demonstrasi menuntut Bupati Purworejo segera menyelesaikan persoalan ini.

Juminatun mengaku kecewa terhadap Bupati Purworejo Agus Bastian yang dalam aksi kali ini tidak bisa menemui para peserta aksi. 

Aksi tersebut diikuti oleh perangkat dan kepala desa yang tergabung dalam organisasi Polosoro (paguyuban kepala desa Purworejo), PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia) dan forum BPD se Purworejo serta masyarakat calon penerima bantuan RTLH.

"Hari ini kita kecewa karena pak bupati tidak mau menemui, kita jauh-jauh hari sebenarnya sudah pengen ketemu dengan bupati, ternyata pak bupati belum bisa menemui mungkin ada kegiatan lain, tapi seharusnya sebagai pimpinan di Kabupaten Purworejo ini paling tidak peka lah terhadap masyarakat," keluh Kades berumur 50 tahun ini.

Gagalnya bertemu Bupati Purworejo Agus Bastian menyebabkan ribuan kades, perangkat desa dan warga akan kembali menggelar aksi yang sama besok pada Selasa (29/11/2022) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com