Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Suparwi Tumpah saat Datangi Kantor Ganjar: Tanah Saya Diambil Tol Semarang-Demak, Belum Dibayar

Kompas.com - 28/11/2022, 12:36 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com -Ahmad Suparwi (72) warga Pulosari, Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) mendatangi kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Air matanya pecah ketika tahu jika dirinya tak bisa menemui Gubernur Jateng .

Niat kedatangan Suparwi menemui Ganjar untuk mengadu masalah pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak yang bakal diaktifkan pada hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 mendatang.

Baca juga: Suparwi Kirim Surat Terbuka kepada Jokowi, Tanahnya Digusur untuk Tol Semarang-Demak tapi Belum Dibayar

"Saya ingin ketemu Pak Ganjar mau mengadu soal jalan tol. Tanah saya SHM 471 diambil tapi sampai sekarang belum dibayar," jelasnya saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Senin (28/11/2022).

Saat tiba di kantor Ganjar, dia mengaku disuruh untuk membuat laporan oleh petugas penerima tamu. Informasi yang dia dapatkan, untuk bertemu Ganjar harus membuat surat terlebih dahulu.

"Harus janjian dulu katanya pakai surat untuk ketemu Pak Ganjar," ujarnya.

Dia meminta kepada Ganjar agar bisa membantu menyelesaikan persoalan tanah miliknya yang dijadikan proyek Jalan Tol Semarang - Demak.

"Karena jalan tol sudah hampir jadi dan akan diresmikan tapi belum ada penyelesaian sampai sekarang. Makanya saya minta bantuan Pak Ganjar," paparnya.

Baca juga: Curhat Suparwi ke Jokowi soal Tol Semarang-Demak: Tanah Saya Sudah Dibangun Tol tapi Belum Dibayar

Menurutnya, ada sekitar 3.700 meter persegi tanah yang bersertifikat miliknya dijadikan Jalan Tol Semarang-Demak di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.

"Kalau berdasarkan sertifikat, tanah saya 3.940 meter persegi luasnya. Sekarang tinggal sedikit dan tak bisa ditanam karena diambil untuk jalan tol sekitar 3.700 meter persegi," ujarnya.

Dia mengaku heran, kenapa tanah miliknya bisa dibangun jalan tol padahal surat tanah dan surat-surat yang lain masih dia pegang.

"Terus ini gimana nasib saya orang kecil seperti ini," keluhnya.

Seingat Suparwi, sosialisasi pembangunan jalan tol telah berlangsung sejak lama. Dirinya pernah menghadiri sosialisasi tersebut pada tahun 1997.

Setelah sekian tahun kemudian tidak ada kabar lagi terkait proyek tersebut. Justru dirinya mengaku kaget, saat ada alat berat tiba-tiba menguruk sawah yang masih dia garap pada tahun 2018.

“Ini kan lahan untuk masa depan anak cucu. Kalau akan digunakan negara untuk pembangunan tol, ya tidak apa-apa. Yang penting ada ganti dengan harga pasaran umum," tambahnya.

Apalagi, lanjutnya, sampai saat ini Suparwi masih rutin membayar pajak untuk tanah yang dibangun untuk Jalan Tol Semarang - Demak.

"Sampai sekarang saya masih bayar pajak, " katanya sambil memperlihatkan nota pembayaran pajak miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com