Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Suparwi ke Jokowi soal Tol Semarang-Demak: Tanah Saya Sudah Dibangun Tol tapi Belum Dibayar

Kompas.com - 05/07/2022, 14:58 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - "Pak tolong pak saya korban jalan tol. Saya orang Demak" teriak Ahmad Suparwi (72) dari samping rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berkunjung ke Pasar Peterongan Semarang, Jawa Tengah.

Mendengar teriakan tersebut, Jokowi memberhentikan langkahnya. Jokowi mendengarkan keluhan Suparwi beberapa detik.

"Tanah saya belum dibayar tapi sudah dibangun jalan tol pak," kata Suparwi kepada Jokowi di Peterongan, Selasa (5/7/2022).

Baca juga: Rusmi Stres Harga Bawang Merah Rp 80.000, Cabai Rp 100.000: Saya Ingin Mengeluh ke Pak Jokowi

Jokowi lantas bertanya tempat tinggal Suparwi dan memberikan instruksi kepada Paspampres untuk bertanya alamat lengkap rumah Suparwi.

"Saya rumahnya Pulosari, Karangtengah, Kabupaten Demak," jelasnya kepada Paspampres yang ditunjuk Jokowi.

Perjuangan Suparwi untuk bertemu dengan Jokowi tak mudah. Dia rela menunggu berjam-jam untuk menyambut kedatangan Jokowi.

Dia ke Pasar Peterongan menggunakan sepeda motor sendirian. Suparwi sengaja menghampiri Jokowi di Pasar Peterongan karena permasalahan tanah miliknya belum jelas.

Sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.30 WIB dia menunggu kedatangan Jokowi. Dia tak akan menyerah memperjuangkan tanahnya itu.

"Saya sudah lapor ke Polda Jateng tapi buntu. Saya juga sudah lapor ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng juga buntu. Padahal surat tanah dan pembelian masih saya pegang," keluhnya.

Baca juga: Cerita di Balik Sapi Kurban Jokowi, Ada yang Dibeli dari Siswa SMP dan Sarjana Peternakan

Sebenarnya, Suparwi sudah membawa fotokopi surat-surat yang akan diberikan kepada Jokowi. Namun, surat-surat tersebut diambil oleh Paspampres.

"Tadi saya sudah bawa map berisi fotokopi surat-surat tapi malah diambil oleh Paspampres," kata Suparwi.

Suparwi menambahkan, sampai saat ini dia belum menerima ganti rugi proyek tol Semarang- Demak, meski tanahnya telah digunakan untuk pembangunan tol.

Sawah yang selama ini dia garap, digusur untuk lahan pembangunan jalan tol Semarang-Demak, tanpa mendapat ganti rugi.

"Sawah saya sudah dibangun tol namun saya belum dapat ganti. Terus saya harus gimana," ratapnya.

Baca juga: Mencuat Petisi Desak Jokowi dan DPR Buka Draf Terbaru RKUHP

Seingat Suparwi, sosialisasi pembangunan jalan tol telah berlangsung sejak lama. Dirinya pernah menghadiri sosialisasi tersebut pada 1997 silam.

Setelah sekian tahun kemudian tidak ada kabar lagi terkait proyek tersebut. Justru dirinya mengaku kaget, saat ada alat berat tiba-tiba menguruk sawah yang masih dia garap, pada 2018.

“Ini kan lahan untuk masa depan anak cucu. Kalau akan digunakan negara untuk pembangunan tol, ya tidak apa-apa. Yang penting ada ganti dengan harga pasaran umum," imbuhnya.

Dia berharap, Jokowi bisa memperhatikan nasib rakyat kecil sepertinya. Sudah bertahun-tahun dia memperjuangkan haknya namun selalu saja buntu.

"Ini kan tidak menghargai rakyat kecil. Bahkan sampai sekarang saya juga masih bayar pajak tanah tersebut," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com