Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Beredar Spanduk "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" | Andi Jadi Korban Meninggal Ke-133 Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 20/10/2022, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Di sejumlah titik, di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), beredar spanduk yang berlogo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan bertuliskan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan".

Spanduk tersebut salah satunya terpasang di wilayah Kelurahan Puwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Sementara di Malang, Andi Setiawan (33), korban Tragedi Kanjuruhan meninggal dunia setelah dirawat selama 17 hari di rumah sakit.

Pria yang memiliki dua anak tersebut menjadi korban jiwa ke-133 dalam tragedi Kanjuruhan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan beriku lima berita selengkapnya:

1. Spanduk #AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Solo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) FX Hadi RudyatmoKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Solo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) FX Hadi Rudyatmo
Beredar spanduk yang berlogo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan bertuliskan "#AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan" di sejumlah titik di Kota Solo, Jawa Tengah.

Salah satu spanduk terlihat di wilayah Kelurahan Puwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan bahwa spanduk itu milik partainya.

Dia mengatakan spanduk tersebut sudah lama ada, yakni sejak tahun 2004 lalu. Namun spanduk itu baru dipasang pada 16 dan 17 Oktober kemarin.

Baca juga: Beredar Spanduk #AkuDuduWongmu, Aku PDI Perjuangan, FX Rudy Sebut Jadi Peringatan untuk Kader PDI-P

Pria yang akrab disapa Rudy itu mengungkapkan spanduk tersebut merupakan peringatan bagi kader PDI-P yang akan mencalonkan diri pada pemilu mendatang.

Dia menegaskan bahwa semuanya merupakan kader partai dan bukan bagian sosok tertentu.

"Yang dimaksud wong (orang) PDI Perjuangan, adalah semua kader PDI-P, itu orangnya PDI-P. Bukan orangnya si A atau si B. Perkara nanti di dalam bilik suara, mau dukung Rudy, Paijo atau yang lain soal. Tapi, tetap PDI Perjuangan," katanya, Selasa (19/10/2022).

2. Andi, korban Tragedi Kanjuruhan meninggal

Keluarga korban tragedi Kanjuruhan saat mendoakan Andi Setiawan di rumah duka. 
TRIBUNJATIM.COM/RIFKI EDGAR Keluarga korban tragedi Kanjuruhan saat mendoakan Andi Setiawan di rumah duka.
Andi Setiawan (33) menjadi korban jiwa ke-133 dalam tragedi Kanjuruhan setelah dirawat selama 17 hari di rumah sakit.

Warga Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, ini meninggal pada Selasa (18/10/2022) pukul 13.20 WIB.

Meninggalnya Andi menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Ibu Andi, Sri Siswati, tak kuat membendung air matanya ketika anaknya pulang dalam keadaan tidak bernyawa.

Sri menceritakan, sebelum melihat pertandingan Arema FC versus Persebaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Andi sempat berpamitan kepada ibu dan dua anaknya.

"Andi ini sangat suka Arema. Setiap pertandingan dia selalu menonton," ujarnya, Selasa

"Andi ini anaknya dua. Dia duda. Yang perempuan ikut di sini sama dia. Yang laki-laki, ikut sama ibunya," ucap Sri.

Andi kemudian pergi ke Kanjuruhan bersama temannya. Tak disangka pamitan itu menjadi momen terakhir Sri berjumpa putranya.

Baca juga: Tangisan Sri, Putranya Jadi Korban Ke-133 Tragedi Kanjuruhan, Andi Setiawan Pulang Usai 17 Hari Dirawat

3. Ada 13 anak di DIY alamai gejala gagal ginjal

Ilustrasi ginjal, tidak akan rusak bila menghindari 3 makanan tertentu. (Unsplash/Robina Weermeijer) Ilustrasi ginjal, tidak akan rusak bila menghindari 3 makanan tertentu.
Sebanyak 13 anak yang berusia antara 7-13 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami gejala gagal ginjal misterius.

Dari 13 orang itu, lima di antaranya meninggal, enam masih dirawat di rumah sakit dan dua lainnya dinyatakan sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajuan Setyaningastutie menjelaskan, penyebab gagal ginjal 10 anak masih misterius atau unknown etiology.

Sementara tiga orang lainnya karena terkena multisystem inflamantory syndrom in children atau karena Covid-19.

Ia menyebutkan gejala dugaan gagal ginjal yang dialami 13 anak itu. Yakni demam atau tidak demam. Lalu muntah-muntah, kemidian diare hingga urine tidak keluar atau berkurang.

Baca juga: 13 Anak di DIY Alami Gejala Gagal Ginjal Misterius, Ini Tanda-tandanya

4. Remaja tersangkut tower listrik saat terseret banjir

Banjir TrenggalekSLAMET WIDODO Banjir Trenggalek
Arisal Fauwasi (16)m remaja di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tersangkut di tower listrik bertegangan tinggi setelah terseret arus saat melintas di jalan yang terendam banjir pada Selasa (18/10/2022).

Awalnya, ia hendak menjemput rekannya yang ada di seberang banjir. Ia nekat berjalan kaki menerobos banjir di jalan utama karena kendarana tak bisa melintas.

Namun, jalanan terendam banjir setinggi 80 centimeter dan berarus deras. Di tengah perjalanan, korban pun terpeleset hingga hanyut terseret arus hingga sejauh sekitar 300 meter dari titik awal.

Korban pun kemudian tersangkut di tower listrik bertegangan tinggi di kawasan persawahan Kelurahan Ngantru, Trenggalek.

Petugas gabungan dari Brimob, anggota Polres Trenggalek, dan Basarnas, berupaya menyelamatkan korban dengan menggunakan perahu karet.

Ia berhasill bertahan di tower tersebut selama 1 jam hingga berhasil di evakuasi. Arisal sendiri mengaku ia terpeleset karena aspal yang ia lewati cukup licin. Dia pun sempat berenang untuk melawan arus.

“Pas di samping SPBU jalan Soekarno-Hatta, aspal yang saya injak licin, terpeleset. Ketika hanyut saya sempat berenang dan capek. Saya melihat ada tower, dan saya pegangan,” terang Arisal setelah berhasil diselamatkan.

Baca juga: 1 Jam Menegangkan Remaja Trenggalek Saat Tersangkut di Tower Listrik karena Terseret Banjir

5. Pemotor tewas terlindas truk fuso di Padalarang

Polisi memeriksa truk Fuso yang melindas seorang pengendara di Bandung Barat, Selasa (18/10/2022).Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun Polisi memeriksa truk Fuso yang melindas seorang pengendara di Bandung Barat, Selasa (18/10/2022).
Ronald Tejamukti (45), warga Kelurahan Neglasari, kecamatan Cibeunying Kaler, kota Bandung tewas terlindas truk di Jalan Raya Padalarang pada Selasa (18/10/2022) malam.

Dia mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi D 5210 FT dari arah Cianjur menuju Kota Bandung.

Lokasi kecelakaan tepatnya berada di di Kampung Situ Saeur RT 01 RW 09 Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Awalnya ia hendak mendahului kendaraan Mitsubishi Fuso dengan nopol Z-9049-HB dari sebelah kiri. Namun ia kemudian terjatuh ke sebelah kanan.

Ia pun tak bisa menghindar dari laju kendaraan Mitsubishi Fuso hingga akhirnya tewas tergilas ban belakang truk tersebut.

Baca juga: Pemotor Tewas Terlindas Truk Fuso di Jalan Raya Padalarang, Saksi: Minim Penerangan

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun | Editor : Dita Angga Rusiana, Reza Kurnia Darmawan, Farid Assifa, Riska Farasonalia, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com