Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi di Jambi Tembus 8 Persen, Pemkot Gelontorkan Rp 4,4 Miliar untuk Subsidi Cabai

Kompas.com - 17/10/2022, 08:48 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Inflasi Jambi pada September 2022, tembus ke angka 8,55 persen. Menurut Walikota Jambi Syarif Fasha, ini disebabkan oleh pasokan cabai dan bawang yang kurang di pasaran.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Jambi melakukan gerakan menanam cabai dan menggelontorkan dana sebesar Rp 4,4 miliar untuk mengintervensi pasar.

"Inflasi ini dampaknya sangat serius. Kita melihat Inggris dan Turki yang inflasinya sampai 80 persen itu mereka mengalami krisis. Bahkan Srilanka negaranya bangkrut. Kita lakukan upaya dini, untuk mengendalikan inflasi," kata Fasha di rumah dinas kepada Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

Baca juga: Tekan Inflasi, Pemkab Madiun Jual Sembako Murah di Kantor Desa

Fasha mengaku, dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo ke istana negara, pasca Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi di Jambi menempati peringkat tertinggi di Indonesia, dua bulan lalu.

"Respons Pak Presiden sangat cepat ya, dia memperingatkan kita di daerah agar segera berbenah untuk mengendalikan inflasi," kata Fasha.

Setelah pulang dari istana, Fasha pun bergerak cepat. Dia menganalisis data BPS dan mengetahui bahwa penyebab inflasi adalah pasokan cabai hanya terpusat di Jawa.

Dengan demikian, hampir seluruh daerah di Sumatera "rebutan" cabai dari Jawa. Hal ini membuat harga di pasaran meningkat, selain disebabkan biaya transportasi juga adanya kelangkaan pasokan.

Untuk menstabilkan harga cabai di pasar, Pemkot Jambi menggelontorkan dana sebesar Rp 4,4 miliar.

Dana itu, untuk mensubsidi biaya transportasi dan menggaransi keuntungan para distributor cabai dari Jawa.

"Sampai ke pengecer di pasar, kita subsidi. Artinya mereka jual cabai dengan harga modal. Dengan begitu harga cabai yang awalnya berada di angka Rp80.000/kilogram turun menjadi Rp30.000/kilogram," kata Fasha.

Sebelum langkah ini, Wali Kota Fasha telah membentuk satuan tugas khusus dan Tim Percepatan Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Kota Jambi yang memiliki konsentrasi tugas yang lebih fokus untuk mengatasi beberapa aspek di bidang Yustisi/Penindakan Hukum, bidang pemantauan Supply dan Demand, serta bidang khusus Mitigasi Dampak, telah dilaksanakan pula pemantauan dan pengawasan pasokan Volatile Foods (VF), terutama cabai dan bawang di Pasar Induk Talang Gulo, Pasar Angso Duo dan pasar tradisional maupun modern lainnya.

"Jika masih ada yang tetap menjual dari harga yang dipatok, maka Satgas Pangan yang terdiri dari Polri, TNI, Kejaksaan dan Pemkot akan turun tangan,” ujar Fasha.

Selain itu, Fasha menginisiasi gerakan menanam cabai yang menyasar kelompok rentan yakni 10.000 keluarga penerima manfaat PKH di Kota Jambi.

"Setiap kepala keluarga akan menerima 3 batang pohon cabai dalam polybag dan 2 batang bawang merah dalam polybag," kata Fasha.

Mereka tidak mendapatkan benih cabai berupa biji, tetapi sudah batang yang cukup besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com