Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Tutup Akses Jalan, Korban Banjir di Mamuju Terisolasi dan Kesulitan Dapat Bantuan

Kompas.com - 13/10/2022, 18:57 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com- Sejumlah dusun di Kecamatan Kalukku, Mamuju, terisolasi usai bencana banjir dan tanah longsor menerjang pada Selasa (11/10/2022) lalu. Akibatnya, akses jalan terputus setelah tertimpa material longsor.

Kepala Desa Pammulukan Jasmin mengatakan di wilayahnya masih ada lima dusun terdampak banjir yang terisolasi. Hal ini membuat relawan kesulitan mengirimkan bantuan.

Lima dusun tersebut yakni Betteng Baru, Rombia Apo, Tatora, Salu Dango, dan Saddang. Total ada sekitar 700 warga di lima dusun tersebut. 

Baca juga: Sintang Kalbar Kembali Banjir, Geobag yang Dibangun Kementerian PUPR Dinilai Tak Efektif

Selain akses jalan terputus, listrik yang padam juga membuat warga di lima dusun tersebut makin kesulitan. Warga pun harus berjalan kaki ke posko bantuan untuk mendapat bantuan makanan dan air bersih.

"Saya telepon ke atas agar turun jemput bantuan. Karena untuk di daerah pegunungan ada lima dusun yang tidak bisa dilalui kendaraan haya bisa jalan kaki," ujar Jasmin.

Wilayah yang terisolasi ada di Desa Sondoang dan Desa Uhaimate. Warga di desa Uhaimate harus berjalan hingga 8 kilometer agar bisa mendapat bantuan.

Umar, salah satu warga di desa Uhaimate mengatakan saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan makanan dan air bersih.

"Butuh penerangan juga. Akses jalan juga sangat mendesak," ujar Umar.

Kepala BPBD Sulbar Amri Ekasakti mengakui masih ada beberapa wilayah di Kecamatan Kalukku yang terisolasi dan sulit ditembus setelah material longsor dan banjir menutup akses jalan. 

Namun dia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk membuka akses jalan bagi warga.

"Sekarang dalam proses upaya (pembersihan) memang ada beberapa wilayah yang longsor baru alat terbatas jadi lambat," ujar Amri kepada Kompas.com.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Kompas.com, material longsor juga memutus akses jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Mamuju dan Mamasa.

Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengaku bahwa minimnya alat berat membuat pihaknya kesulitan untuk membersihkan sisa material tersebut.

Hal ini membuat Sutinah masih mempertimbangkan apakah akan memperpanjang status tanggap darurat.

"Kepala PUPR sudah dibawa. Ini kita sudah komunikasi dengan balai apakah mau menurunkan alat berat karena kami tidak punya alat berat yang cukup," ujar Sutinah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com