Usai berhasil menolong rakyat Medang Kamulan, Aji Saka kembali teringat dengan keris pusaka miliknya.
Aji Saka lantas menemui Dora dan memintanya agar mengambil keris pusaka yang masih dijaga oleh Sembada.
Dora memenuhi perintah Aji Saka dan segera berangkat menemui sahabatnya di Pegunungan Kendeng.
Setelah bertemu dan bercengkrama melepas kerinduan, Dora kemudian menyatakan maksud kedatangannya untuk menjemput keris pusaka Aji Saka.
Sembada memahami niat Dora untuk menjalankan pesan Aji Saka, namun ia juga kembali mengingatkan pesan junjungannya itu dan menolak untuk memberikan keris pusaka tersebut.
Baik Dora maupun Sembada kemudian beradu mulut dan bersikeras menjelaskan apa yang telah diperintahkan Aji Saka.
Hal itu membuat perselisihan tidak terhindarkan, dan terjadilah pertarungan antara dua pengawal setia Aji Saka.
Di tempat lain, Aji Saka yang khawatir karena Dora tidak kunjung kebali akhirnya memutuskan untuk menyusul ke Pegunungan Kendeng.
Sampai di tempat yang dituju, Aji Saka sungguh terkejut melihat dua pengawal setianya telah tewas setelah saling beradu kesaktian.
Aji Saka lantas teringat pesannya pada Sembada yang menjadi awal mula tragedi berdarah ini, yang membuatnya merasa bersalah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.