Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Terdaftar di BKN, Ratusan Tenaga Kesehatan di Kota Bima Ancam Mogok

Kompas.com - 30/09/2022, 10:20 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) non aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bima mengancam akan mogok kerja karena tidak terdaftar di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Ancaman ini disampaikan ratusan Nakes saat mendatangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Bima, Kamis (29/2022) siang.

Baca juga: Soal Kasus Dugaan Korupsi Proyek Rp 166 Miliar, Pemkot Bima Serahkan Dokumen ke KPK

Kedatangan tenaga kesehatan ini meminta kejelasan instansi itu terkait status mereka yang belum terdaftar di data base BKN.

"Kami ramai-ramai kesini meminta kejelesan status jadi non ASN. Sementara di data base BKN, kami tidak terdaftar. Kami beri waktu sampai besok, jika belum juga terdaftar, kami akan mogok kerja," kata salah satu tenaga kesehatan, Mia, usai bertemu pejabat BKPSDM.

Bersama ratusan nakes lainnya, Mia memohon bantuan pemerintah setempat agar mereka dapat mendaftarkan akun pada aplikasi pendataan non-ASN di aplikasi yang telah disiapkan Badan Kepegawaian Negara.

Mereka juga menuntut pemerintah segera melakukan pendataan tenaga honorer di lingkungan kesehatan menjadi non ASN, sehingga dapat diikutsertakan dan diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Kami menuntut semua nakes bisa ikut mendaftar di BKN, sehingga dapat mengikuti PPPK. Itu tuntutan kami. Karena kemarin kami tidak bisa mengakses data di akun BKN karena kendala persyaratan. NIK kami juga belum didata oleh BKD," tuturnya.

Jika tuntutan tidak dikabulkan, kata Mia, ratusan nakes akan melakukan aksi turun ke jalan, bahkan mogok kerja.

"Yang kami minta kepada BKD agar bisa mengaktifkan data kami, karena batas pendaftaran akun di BKN sampai besok, Jumat (30/9/2022). Kalau permintaan itu tidak dikabulkan, mulai besok kami akan mogok kerja," ujar Mia.

Mia berharap, tuntutan agar terdaftar menjadi non ASN di BKN yang diinginkan oleh para nakes yang tersebar di sejumlah puskesmas itu dikabulkan.

"Kami tidak minta yang muluk-muluk atau menjadi PNS, yang kami tuntut kepada Pemkot Bima hendaknya bisa memperjuangkan nasib kami seperti non ASN lainnya yang bisa mengikuti PPPK. Setidaknya kami diberi legalitas sebagai tenaga bakti agar terdaftar di BKN," kata Mia.

Mia menyebutkan, ada ratusan nakes non ASN hanya memiliki nota dinas sehingga tidak bisa mengikuti PPPK.

Sementara syarat diikutsertakan dalam seleksi calon PNS dan PPPK, lanjut Mia, dengan ketentuan berstatus tenaga honorer kategori II yang terdaftar dalam database BKN serta mendapat honorarium dengan mekanisme pembayaran langsung yang berasal dari APBN dan APBD.

"Jika dilihat dari beberapa syarat itu, kami memang tidak bisa ikut PPPK. Makanya kami minta nota dinas diubah menjadi SK agar bisa diikutsertakan seperti non ASN lainnya," ujarnya.

Mia menambahkan, selama ini nakes bekerja di puskesmas yang aktivitasnya sama dengan nakes ASN, masuk kerja pukul 08.00 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com