Saat itu Rohayu seolah kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kondisi kesehatannya yang parah. Syahabuddin, selalu ditimpali jawaban yang sama ketika berhadapan dengan petugas kesehatan di rumah sakit itu.
Entah kenapa, sore hari setelah Ashar petugas rumah sakit dengan cepat membawa Rohayu ke ruang operasi. Sampai menjelang magrib para tenaga medis itu keluar dari ruang bedah.
Saat itu bayi Rohayu dinyatakan selamat, namun Rohayu itu telah pergi untuk selamanya. Meninggalkan empat anak dan suami.
Keluarga miskin ini meminta kepada LSM Hakiki untuk mendampingi. Ketua LSM Hakiki Iying Gunawan yang dikonfirmasi Rabu (14/9/2022) membenarkan kejadian tersebut.
"Takdir tidak bisa dilawan, namun ada kelalain dari petugas kesehatan di RSUD Sumbawa yang kami tidak terima," kata Iying.
Ketika SOP tidak dijalankan dengan baik oleh nakes. Sebagai warga negara, tentu perlu mempertanyakan itu.
"Kami menyesali terlambatnya penanganan Rohayu oleh nakes. Sudah bisa ditebak ada kelalaian. Tidak sesuai SOP, karena tranfusi darah yang terlambat dan operasi cesar yang tidak segera dilakukan pada hari kedatangan ke RSUD,"ungkap Iying.
"Laporan resmi kami ke APH akan dimasukkan besok. Kami juga meminta kepada Pemda Sumbawa untuk segera menyikapi persoalan ini," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa melalui Kasi Kesehatan Keluarga, Ummi Kalsum yang ditemui Rabu (14/9/2022) mengatakan, ada dua penyebab kematian ibu dalam dunia kesehatan ada secara non teknis dengan istilah 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak anak.
Sedangkan secara teknis di antaranya pendarahan, preklansi, infeksi dan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.