Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Ibu Hamil di Sumbawa ke Puskesmas Naik Becak, Meninggal Usai Melahirkan

Kompas.com - 15/09/2022, 10:49 WIB
Susi Gustiana,
Krisiandi

Tim Redaksi

Rohayu terus membisikkan suaminya bahwa kondisinya semakin menurun. Ia memberitahukan bahwa ia tak kuat lagi menahan sakit.

Baca juga: Selain Telat Haid, Ini 7 Gejala Awal Kehamilan yang Pantang Diabaikan 

Sampai pagi keesokkan harinya, dua kantong darah dari pendonor sudah tersedia di PMI Sumbawa.

Dengan cepat saat pukul 09.00 Wita, kantong darah tersebut dibawa ke RSUD Sumbawa oleh Syahabuddin.

Mendengar telah tersedia 2 kantong darah, pagi itu Rohayu tersenyum. Ia merasa sedikit lega. Ia menggenggam erat tangan suaminya.

Rohayu yakin bahwa ia akan mampu bertahan melawan sakit demi ketiga buah hatinya.

Jam menunjukkan pukul 12.00 Wita pada Selasa itu, Rohayu mungkin sudah tiga kali meminta suaminya agar memanggil petugas kesehatan untuk melakukan transfusi darah.

Jawaban yang diterima oleh keluarga si miskin itu tetap sama, "Tunggu sebentar ya Pak, tunggu dokter dulu."

Pukul 14.00 Wita, Rohayu terus mendesak suaminya agar kantong darah miliknya segera dipasang.

Saat itu Rohayu seolah kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kondisi kesehatannya yang parah. Syahabuddin, selalu ditimpali jawaban yang sama ketika berhadapan dengan petugas kesehatan di rumah sakit itu.

Entah kenapa, sore hari setelah Ashar petugas rumah sakit dengan cepat membawa Rohayu ke ruang operasi. Sampai menjelang magrib para tenaga medis itu keluar dari ruang bedah.

Saat itu bayi Rohayu dinyatakan selamat, namun Rohayu itu telah pergi untuk selamanya. Meninggalkan empat anak dan suami.

Keluarga miskin ini meminta kepada LSM Hakiki untuk mendampingi. Ketua LSM Hakiki Iying Gunawan yang dikonfirmasi Rabu (14/9/2022) membenarkan kejadian tersebut.

"Takdir tidak bisa dilawan, namun ada kelalain dari petugas kesehatan di RSUD Sumbawa yang kami tidak terima," kata Iying.

Ketika SOP tidak dijalankan dengan baik oleh nakes. Sebagai warga negara, tentu perlu mempertanyakan itu.

"Kami menyesali terlambatnya penanganan Rohayu oleh nakes. Sudah bisa ditebak ada kelalaian. Tidak sesuai SOP, karena tranfusi darah yang terlambat dan operasi cesar yang tidak segera dilakukan pada hari kedatangan ke RSUD,"ungkap Iying.

"Laporan resmi kami ke APH akan dimasukkan besok. Kami juga meminta kepada Pemda Sumbawa untuk segera menyikapi persoalan ini," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa melalui Kasi Kesehatan Keluarga, Ummi Kalsum yang ditemui Rabu (14/9/2022) mengatakan, ada dua penyebab kematian ibu dalam dunia kesehatan ada secara non teknis dengan istilah 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak anak.

Sedangkan secara teknis di antaranya pendarahan, preklansi, infeksi dan lainnya.

Ummi Kalsum memaparkan, berdasarkan data yang diterima dari RSUD Sumbawa, proses persalinan Rahayu sesuai SOP. Namun demikian, tim kesehatan keluarga yang membidangi urusan ibu hamil, melahirkan dan nifas, akan melakukan audit maternal dalam waktu dekat.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji penyebab kematian lebih dalam.

"Saya analisis dari data yang diberikan bidang pelayanan RSUD Sumbawa, faktor 3T (terlalu sering, terlalu banyak dan terlalu tua) masuk kategori non teknis penyebab kematian pada ibu Rohayu. Sedangkan secara teknis akan dijabarkan pada kronologi," papar Ummi Kalsum.

Ia menjelaskan, berdasarkan kronologi yang sudah diterima yaitu pada tanggal 1 Agustus 2022, Puskesmas Unit 2 Kecamatan Sumbawa, menerima pasien ibu Rohayu (36), usia kehamilan 31 minggu lebih artinya belum waktunya melahirkan pada persalinan normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com