Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Driver Ojol di Serang dan Yogyakarta Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Pemerintah Turunkan Harga BBM

Kompas.com - 12/09/2022, 19:18 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat dirasakan oleh para pengemudi ojek online (ojol).

Pasalnya, para pengemudi ojol sangat membutuhkan BBM karena bekerja dengan mengendarai sepeda motor setiap hari.

Untuk menyuarakan protes akan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, sejumlah driver ojol di beberapa daerah di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa.

Dilansir dari regional.kompas.com, Senin (12/9/2022), berikut adalah fakta-fakta aksi unjuk rasa driver ojol menolak kenaikan harga BBM.

Demo ojol di Yogyakarta

Ribuan pengemudi ojol melakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM di depan gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Tak Mau Aksinya Disusupi, Demo Ojol di Yogyakarta Wajib Tunjukkan Akun

Ketua Paguyuban Gojek Driver Jogja (Pagodja), Agus Suwito, mengatakan bahwa para pengemudi ojol adalah kelompok yang terdampak langsung dengan kenaikan harga BBM karena setiap hari pengemudi membutuhkan BBM untuk bekerja.

"Tiap hari kami pakai BBM kami tuntut agar harga BBM diturunkan. Tapi kalau memang tidak bisa, kami minta ada subsidi dari pemerintah untuk ojol," kata Agus.

Agus menambahkan, kenaikan harga BBM ini tidak diimbangi dengan kenaikan tarif dasar ojek online. 

Pasalnya, kenaikan tarif hanya di angka 15 persen, sedangkan kenaikan harga BBM mencapai 30 persen.

"Maka tiap hari kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa menyelesaikan tugas sebagai driver," ucapnya.

Baca juga: Mogok Massal Tolak Kenaikan Harga BBM, Driver Ojol di Serang Gelar Aksi Tuntun Motor

Menuntut tarif dasar ojol dinaikkan

Selain menuntut turunnya harga BBM, massa aksi di Yogyakarta juga meminta kepada penyedia aplikasi untuk menaikkan tarif dasar minimal sebesar 20 persen.

"Minimal 20 persen dari aplikasi," imbuh Agus.

Seorang pengemudi ojol, Nur Eka, mengatakan kenaikan harga dari aplikasi antara Rp 400 sampai Rp 800. Menurutnya, kenaikan tarif tersebut masih rendah. 

Oleh sebab itu, Eka pun meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan kenaikan harga BBM. 

"Masing-masing aplikasi beda kisarannya itu (Rp 400 - Rp 800)," kata dia.

Demo ojol di Banten

Pengemudi ojol di Kota Serang, Banten, menggelar aksi mogok massal untuk menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor Gubernur Banten, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Driver Ojol Keluhkan Kenaikan BBM ke Balai Kota Surabaya, Eri Cahyadi Beri Pekerjaan

Sebelumnya, massa aksi melakukan konvoi dan menuntun kendaraan roda duanya selama perjalanan dari Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang.

Kenaikan harga BBM dinilai tidak manusiawi

Koordinator aksi, Triono, mengatakan bahwa aksi ini digelar oleh pengemudi ojol baik roda dua maupun roda empat untuk mendesak pemerintah agar membatalkan kenaikan harga BBM.

"Tolak harga kenaikan BBM, cabut dan batalkan keputusannya. Karena bagi kami kenaikan harga BBM tersebut sangat memberatkan dan tidak manusiawi," kata Triono.

Tuntutan lain dari pengemudi ojol

Triono dan ribuan ojol di Banten juga mendesak Pemerintah Provinsi Banten untuk membuat payung hukum bagi pengemudi ojol melalui peraturan gubernur atau peraturan daerah.

Kemudian, massa juga menuntut pemerintah untuk menghapus Permenhub yang mengatur tentang tarif atas dan tarif bawah.

"Terapkan kesetaraan tarif yang diatur oleh peraturan otonomi daerah. Karena adanya tarif atas dan tarif bawah hanya menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat," tegasnya.

Baca juga: Tarif Ojol Masih Belum Naik, Pengemudi Keluhkan Proses Lambat

Selanjutnya, pengemudi ojol juga meminta agar ada revisi bagi perjanjian Kemitraan dan Bentuk Badan Pengawasannya serta penghapusan biaya pemesanan dan biaya lain yang dinilai memberatkan konsumen.

"Naikan pendapatan driver online, dan turunkan komisi orderan dari 20 persen menjadi 5-10 persen," kata Triono.

"Hapuskan biaya pemesanan dan biaya lainnya, karena memberatkan konsumen yang berakibat pada turunnya daya orderan," tambahnya.

Sumber: Kompas.com | Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Dita Angga Rusiana 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com