Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ratih, TKW Asal Serang di Arab Saudi, Disiksa Majikan hingga Tak Digaji

Kompas.com - 08/09/2022, 22:45 WIB
Reni Susanti

Editor

SERANG, KOMPAS.com - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Serang Banten menangis. Dalam videonya ia meminta pulang ke Indonesia dari Arab Saudi karena diduga kerap disika anak majikan.

Selain siksaan, warga Kampung Ketileng, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang ini tak mendapatkan gaji.

Sekjen Garuda Buruh Migran Indonesia (BMI) Banten, Nafish Salim mengaku akan memulangkan Ratih akhir September 2022.

Baca juga: Asal-usul Kesenian Tradisional Wayang Garing di Serang Banten

"Kami akan memulangkan sekitar akhir bulan dan paling lambat bulan depan," ujarnya dikutip dari Tribunnews, Selasa (7/9/2022).

Pihak sponsor asal Pontang yang menyalurkan Ratih ke Arab Saudi berjanji akan memulangkan Ratih.

Dari kronologi kejadian yang diperolehnya, Ratih diduga disiksa kedua anak majikannya di Riyadh Arab Saudi. Kedua anak majikannya berusia 8 dan 12 tahun.

Siksaan tersebut diterima Ratih sejak Mei 2022. Akibat siksaan itu, jari kuku Ratih terlepas serta ada beberapa luka lebam di tubuhnya.

Bahkan, satu bulan gaji Ratih belum dibayarkan oleh pihak majikan. Ratih juga jarang diberi makan.

"Kronologinya dia disika oleh anak majikannya sampai jari kaki kukunya copot, ada bekas luka lebam, kedua gaji satu bulan belum dibayarkan dan jarang dikasih makan," ucapnya.

Baca juga: Tawuran Antarkelompok di Madiun, 2 Mobil Polisi Rusak, 10 Tersangka Ditahan

Dari keterangan yang diperolehnya, sambung Hafish, siksaan yang diterima Ratih dari kedua anak majikannya dilakukan tanpa sebab.

Majikan Ratih tidak membiarkannya kembali ke Indonesia dan mencegahnya untuk pulang.

"Majikan tidak mengizinkan dan mencegah Ratih pulang," beber dia.

Pihak BMI akan mengupayakan kepulangan Ratih. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak sponsor agar Ratih dipulangkan.

"Penyiksaan pada Ratih dilakukan sejak bulan Mei sampai September," paparnya.

Baca juga: Harga BBM Naik, Jual-Beli Mobil Bekas di Bengkulu Anjlok 50 Persen

Telepon genggam korban pun hendak dirampas majikannya.

"Hp nya mau dirampas oleh majikannya, Ratih bisa komunikasi tapi jarang pegang hp karena wifi tidak difasilitasi, kadang saja berkabar ke keluarga, dia sulit untuk berkomunikasi karena diputus wifinya," imbuh Hafish.

Dikatakannya, Ratih mulai bekerja ke Arab Saudi sejak September 2021.

Pemberangkatan Ratih ke Arab Saudi bukan melalui perusahaan resmi, melainkan secara perorangan atau dianggapnya ilegal karena menggunakan visa ziarah.

Visa Ziarah sendiri hanya berlaku 3 bulan. Namun sejauh ini Ratih hampir 8 bulan di Arab Saudi.

"Dia berangkat bukan lewat PT tapi perorangan dan ilegal pakai visa ziarah, tetap tinggal bersama majikannya, sponsor sudah berjanji mengupayakan untuk memulangkan, insya allah akhir bulan selesai," jelasnya.

Adapun kontrak kerja Ratih di Arab Saudi yang berlangsug 2 tahun dimulai sejak September 2021.

Belum sempat 1 tahun, Ratih sudah menerima perlakuan kurang menyenangkan.

"Kontraknya 2 tahun dan ini baru 8 bulan, dia pake visa ziarah batasnya 3 bulan, setelah itu habis visanya," terangnya.

Hafish juga menambahkan jika pihak BP2MI sedang menangani kasus Ratih.

"BP2MI sedang tangani ini juga untuk membantu kepulangan Ratih," ucapnya.

Saat ini, usia Ratih 32 tahun, dia adalah janda dengan dua anak berusia 4 dan 7 tahun yang diasuh oleh kedua orangtuanya.

Semenjak bercerai dengan suaminya asal Bojonegara, Ratih pergi ke Arab Saudi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Pilu TKW Asal Serang Banten, Tak Tahan Disiksa Majikan di Arab Saudi, Tak Digaji, Minta Pulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

Regional
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Regional
Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com