Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pencabulan Calon Pendeta kepada 6 Anak di NTT, Korban Jalani Pemulihan Mental dan Psikis, Pelaku Diburu Polisi

Kompas.com - 05/09/2022, 11:20 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh calon pendeta (vikaris) di lingkungan gereja Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Alor tengah diusut oleh pihak kepolisian.

Kasus tersebut mencuat usai orangtua korban yang tak terima melaporkan perbuatan bejat pelaku SAS (35) ke Kepolisian Resor (Polres) Alor.

Ada enam anak di bawah umur yang menjadi korban dari perbuatan pria asal Kecamatan Oebobo tersebut.

Mereka diketahui masih duduk di bangku SMP dan SMA di Kabupaten Alor yang berusia sekitar 15-16 tahun.

Baca juga: Diduga Setubuhi 6 Anak, Calon Pendeta di NTT Dilaporkan ke Polisi

Kronologi peristiwa

Peristiwa bermula saat pelaku mengenal para korban sebagai anak sekolah Minggu di gereja wilayah Alor Timur Laut.

Pelaku yang bertugas di gereja tersebut awalnya mengajak korban untuk datang ke kompleks gereja.

Namun, tak disangka setelah bertemu para korban, pelaku justru menyetubuhi para korban bergantian dan berulang kali.

Berdasarkan laporan polisi, kasus pencabulan itu sudah berlangsung sejak akhir Mei 2021 hingga akhir Maret 2022.

Korban diancam videonya disebar

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Alor Iptu Yames Jems Mbau, mengatakan modus terlapor yakni melakukan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan terhadap para korban sebelum melakukan persetubuhan tersebut.

Saat menyetubuhi para korban, diduga pelaku merekam aksi bejatnya melalui telepon selulernya.

Korban juga diancam oleh pelaku akan menyebarkan video jika tak mau bersetubuh dengan pelaku.

"Perbuatan persetubuhan yang terlapor lakukan terhadap para korban, terjadi lebih dari satu kali dan berulang, namun saat ini para korban hanya mengingat sebagian saja," ungkap Jems.

Baca juga: Calon Pendeta di NTT yang Diduga Setubuhi 6 Anak Videokan Aksinya dan Ancam Sebarkan

Polisi buru pelaku

Peristiwa tersebut diketahui orangtua korban setelah pelaku selesai bertugas sebagai vikaris dan dipindahkan ke Kupang.

Kasus ini akhirnya dilaporkan orangtua salah satu korban AML asal Alor Tengah Utara, Alor ke Polres Alor untuk diproses hukum.

Usai mendapatkan laporan, polisi memeriksa para korban dan para saksi-saksi lainnya termasuk dari pihak Sinode (Pengurus Gereja Protestan).

Akibat kejadian tersebut, para korban harus menjalani pemulihan mental dan psikis.

Polisi pun berkoordinasi untuk percepatan visum terhadap para korban untuk selanjutnya melakukan penangkapan kepada pelaku.

"Kita juga akan berupaya menangkap terlapor yang saat ini berada di Kota Kupang," ujar dia.

Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Reni Susanti, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Angka Stunting Masih Jauh dari Target, Menko PMK: Paling Tidak Bisa di bawah 20 Persen

Angka Stunting Masih Jauh dari Target, Menko PMK: Paling Tidak Bisa di bawah 20 Persen

Regional
Jasad Bayi Ditemukan di Samping Rumah Warga Flores Timur dalam Kondisi Tidak Utuh

Jasad Bayi Ditemukan di Samping Rumah Warga Flores Timur dalam Kondisi Tidak Utuh

Regional
Dituding Jual Warisan, Ibu 77 Tahun di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya atas Dugaan Pemalsuan Dokumen

Dituding Jual Warisan, Ibu 77 Tahun di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya atas Dugaan Pemalsuan Dokumen

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pria di Bogor Tewas Tenggelam Saat Menjala Ikan, Korban Sempat Diingatkan Arus Sungai Deras

Pria di Bogor Tewas Tenggelam Saat Menjala Ikan, Korban Sempat Diingatkan Arus Sungai Deras

Regional
Rumah Pensiun Jokowi Berada di Pinggir Jalan Raya dan Dekat Bandara

Rumah Pensiun Jokowi Berada di Pinggir Jalan Raya dan Dekat Bandara

Regional
Kapal Bocor dan Tenggelam di Tapanuli Tengah Tewaskan 3 Orang, Penumpang Sempat Kuras Air yang Masuk

Kapal Bocor dan Tenggelam di Tapanuli Tengah Tewaskan 3 Orang, Penumpang Sempat Kuras Air yang Masuk

Regional
Hujan Deras Landa Puncak Lewotobi Laki-laki, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar

Hujan Deras Landa Puncak Lewotobi Laki-laki, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Cibadak-Padasuka Kabupaten Lebak

Pj Gubernur Banten Al Muktabar Tinjau Pembangunan Ruas Jalan Cibadak-Padasuka Kabupaten Lebak

Regional
Berkunjung ke Museum Mosvia, Bekas Markas Polisi Magelang yang Berusia 1,5 Abad

Berkunjung ke Museum Mosvia, Bekas Markas Polisi Magelang yang Berusia 1,5 Abad

Regional
Sembunyi di Hutan Usai Bunuh Wanita Terapis, Dua Pelaku Hanya Makan Pepaya dan Minum Air Sungai

Sembunyi di Hutan Usai Bunuh Wanita Terapis, Dua Pelaku Hanya Makan Pepaya dan Minum Air Sungai

Regional
RSUD Karawang Tangani 2 Pasien Depresi akibat Judi Online

RSUD Karawang Tangani 2 Pasien Depresi akibat Judi Online

Regional
Punya Komitmen Tinggi Membantu Masyarakat, Pemkot Makassar Raih 6 Penghargaan pada Harganas Ke-31

Punya Komitmen Tinggi Membantu Masyarakat, Pemkot Makassar Raih 6 Penghargaan pada Harganas Ke-31

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com