Pihak Playtopia cabang Surabaya angkat suara terkait dugaan pengusiran terhadap cucu Mensos Risma saat bermain di arena permainan tersebut.
Dini selaku penanggung jawab Playtopia cabang Surabaya mengakui bahwa peristiwa itu terjadi di Playtopia Surabaya. Akan tetapi, dia enggan menjelaskan kronologi kejadiannya.
Ia lantas menyarankan wartawan untuk meminta klarifikasi kepada manajamen Playtopia di Jakarta.
Dia menerangkan, manajemen Playtopia di Surabaya tidak punya wewenang untuk memberikan pernyataan apa pun mengenai dugaan pengusiran cucu mantan wali kota Surabaya itu.
"Kejadiannya memang di sini. Tapi kita di sini cuma cabang, jadi enggak bisa bicara apa pun. Penjelasan harus dari pusat dulu, karena ini memang aturan dari pusat begitu," ungkapnya, Jumat.
Baca selengkapnya: Begini Respons Playtopia Surabaya soal Cucu Risma yang Diduga Diusir dari Tempat Bermain Anak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat.
Kedatangan Jokowi disambut meriah oleh warga. Mereka terlihat antusias ketika rombongan Presiden Jokowi mendekati Pasar Olilit di Tanimbar Selatan.
"Ini mungkin sudah lama sekali di Saumlaki di Kepulauan Tanimbar ini belum pernah dikunjungi dari Jakarta dan ini sudah lebih dari 50 tahun. Kalau masyarakat antusias ya mungkin karena mereka ingin ketemu pemimpinnya," terang Jokowi.
Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Indey mengungkapkan, daerahnya sudah lama tidak mendapat kunjungan presiden. Terakhir terjadi pada tahun 1958.
"Tentunya, masyarakat bergembira, senang, dan antusias menyambut Presiden Jokowi, mengingat kunjungan terakhir presiden ke Tanimbar adalah Presiden Soekarno tahun 1958," bebernya.
Baca selengkapnya: Ribuan Warga Tanimbar Menyemut Sambut Jokowi, Pj Bupati: Terakhir Dikunjungi Presiden Soekarno Tahun 1958
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara menjelaskan, WNA asal Australia itu nekat menumpang karena kehabisan uang dan dalam kondisi sakit-sakitan.
"Karena enggak punya uang makanya gelandangan, minta-minta akhirnya ditampung oleh warga," sebutnya, Jumat.
Awalnya warga bersedia menampung karena iba pada DJW.
Akan tetapi, lama-kelamaan, WNA itu justru terus memerintah pemilik rumah untuk melayaninya.
Baca selengkapnya: WNA Australia di Bali Kehabisan Uang, Menumpang di Rumah Warga hingga Dilaporkan
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono; Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.