BIMA, KOMPAS.com - Alwi (61), warga Desa Kole, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dilaporkan menghilang pada Oktober 2021 lalu akhirnya ditemukan pada Selasa (24/8/2022).
Dia ditemukan oleh warga yang tengah mencari madu di kawasan hutan So Langgiri sekitar pukul 15.00 Wita.
Baca juga: Pria Pensiunan Pegawai Bank Ditemukan Tewas Mengapung di Pantai Lawata Bima
Ayah tiga orang anak tersebut ditemukan dalam kondisi tinggal tengkorak.
Warga mengenalinya dari parang dan pakaian terakhir yang dikenakan korban saat pergi dari rumah akibat persoalan keluarga.
"Dari lokasi temuan ke titik pemukiman sekitar 3 kilometer," kata Dika, warga sekitar yang dihubungi, Selasa.
Baca juga: Briptu MAR, Oknum Polisi di Bima yang Diduga Edarkan 91 Gram Sabu, Menjadi Tersangka
Dika menjelaskan, setelah minggat karena persoalan keluarga pada 21 Oktober 2021 lalu, Alwi sempat dicari warga sekitar bersama aparat kepolisian.
Pencarian kemudian dihentikan karena beberapa bulan upaya itu tidak membuahkan hasil.
Setelah 10 bulan berlalu, dua orang warga yang tengah mencari madu di kawasan hutan So Langgiri terkejut mendapati tengkorak manusia dengan potongan pakaian dan parang.
Baca juga: Hendak Kabur, Pelaku Pembakaran Kantor Desa di Bima Ditangkap
Amirudin, adik korban yang menerima laporan terkait penemuan itu langsung bergegas ke lokasi, hingga memastikan bahwa tengkorak, pakaian dan parang tersebut merupakan milik kakaknya.
"Korban dikenali oleh adiknya dari parang dan pakaian yang biasa dikenakan semasa hidupnya," ujar Dika.
Setelah memastikan bahwa itu tengkorak Alwi, warga bersama keluarga langsung mengevakuasinya ke rumah duka di Desa Kole, Kecamatan Ambalawi, Bima.
Baca juga: Seorang Ayah di Dompu NTB Perkosa Anak Kandung
Kapolsek Ambalawi, Iptu Rusdin yang dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan tengkorak manusia tersebut oleh dua warga bernama Marwa dan Umrah.
"Benar ada temuan itu, anggota sudah turun ke lokasi," ungkapnya, Rabu (24/8/2022).
Rusdin belum bisa memastikan penyebab kematian korban, apakah diterkam binatang atau ada persoalan lain.
"Penyebab kematiannya belum kita ketahui, masih kita selidiki," kata Rusdin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.