Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unila Demo, Bentangkan Poster "Punya Rektor Kok Koruptor"

Kompas.com - 22/08/2022, 14:52 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Buntut ditangkapnya Rektor Universitas Lampung (Unila) dan beberapa orang lainnya terkait dugaan kasus suap, sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi di Gedung Rektorat Unila, Senin (22/8/2022).

Saat mengadakan unjuk rasa, para mahasiswa membentangkan poster yang antara lain bertuliskan "Punya Rektor kok Koruptor" dan "Tangkap Tikus Lainnya".

Dalam demonstrasi, Aliansi Mahasiswa Unila menyampaikan sejumlah tuntutan.

Mereka meminta pihak kampus membuat satgas khusus tindak korupsi yang melibatkan mahasiswa.

Baca juga: Mahasiswa Unila Demo Kasus Korupsi Rektor: Kami Malu...

 

Demonstran juga menyuarakan adanya pengusutan penggunaan dana dari lingkup terkecil, termasuk pungli, lalu memberikan transparansi penggunaan seluruh dana aktivitas di Unila secara terbuka.

Mahasiswa juga menuntut supaya rektorat merevisi Peraturan Rektor Nomor 18 Tahun 2021 dengan melibatkan mahasiswa dan mencabut pembekuan organisasi kemahasiswaan tingkat universitas dan fakultas.

Peserta aksi juga menuntut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk segera memecat secara tidak hormat semua pejabat Unila yang dinyatakan tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi.

Baca juga: Selain Rektor Unila, Wakil Rektor dan Ketua Senat Juga Ditetapkan Tersangka oleh KPK

Malu dengan adik tingkat

Mahasiswa Unila berdemonstrasi di depan Gedung Rektorat, Senin (22/8/2022) terkait kasus korupsi yang menjerat Rektor Unila.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Mahasiswa Unila berdemonstrasi di depan Gedung Rektorat, Senin (22/8/2022) terkait kasus korupsi yang menjerat Rektor Unila.

Saat orasi, mahasiswa mengaku malu dengan adik-adik tingkatnya. Pasalnya, mahasiswa-mahasiswa baru itu justru disambut dengan kasus suap mencapai Rp 4,4 miliar yang diduga dilakukan Rektor Unila.

"Kami malu, adik-adik mahasiswa baru Unila disambut kasus korupsi Rektor Unila," ujar juru bicara Aliansi Mahasiswa Unila, Ikhsan Habibie.

Di orasinya, Habibie juga menyerukan agar pihak rektorat Unila memastikan komitmen untuk memberantas praktik korupsi dan tidak melindungi para pejabat yang ditangkap KPK.

"Jangan ada lagi oknum-oknum birokrasi yang terlihat korupsi dan pungli," ujarnya.

Baca juga: Rektor Unila Pasang Tarif Rp 100-350 Juta untuk Luluskan Calon Mahasiswa Baru Jalur Mandiri

 

Rektor Unila diduga terjerat kasus suap

KPK menetapkan Rektor Unila Karomani dan sejumlah pejabat lainnya di kampus tersebut sebagai tersangka suap, Minggu (21/8/2022).KOMPAS.com/Syakirun Ni'am KPK menetapkan Rektor Unila Karomani dan sejumlah pejabat lainnya di kampus tersebut sebagai tersangka suap, Minggu (21/8/2022).

Diberitakan sebelumnya, Rektor Unila Karomani (KRM) ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menerima suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri.

Tak hanya rektor, sejumlah pejabat Unila, yakni Wakil Rektor bidang Akademik Heryandi dan Ketua Senat Unila M Basri juga turut dibekuk. Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Dari hasil tangkap tangan kita temukan bukti permulaan, lalu kita naik ke penyidikan dan menetapkan empat orang tersangka,” ucap Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur dalam konferensi pers, Minggu (21/8/2022) pagi.

Baca juga: Sosok Prof Karomani, Rektor Unila yang Terjaring OTT KPK Saat Outbond di Bandung, Harta Capai Rp 3,1 Miliar

Adapun satu orang lainnya yang ditetapkan tersangka adalah AD (swasta) yang diduga menjadi pemberi suap untuk penerimaan mahasiswa baru.

Dalam kasus ini, Rektor Unila diduga mematok tarif Rp 100 juta hingga Rp 350 juta untuk meloloskan calon mahasiswa baru tahun 2022 yang mengikuti seleksi jalur mandiri di kampusnya.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, tarif Rp 100 juta merupakan jumlah minimal untuk memuluskan langkah calon mahasiswa tersebut.

“Nominal uang yang disepakati antara pihak KRM diduga jumlahnya bervariasi, dengan kisaran minimal Rp 100 juta sampai Rp 350 juta untuk setiap orangtua peserta seleksi yang ingin diluluskan,” ungkapnya, Minggu.

Baca juga: Sederet Fakta OTT Rektor Unila Diduga Terima Suap Rp 5 Miliar Saat Penerimaan Mahasiswa Baru

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya; Syakirun Ni'am | Editor: Reni Susanti, Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com