Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas Setelah Dapat Remisi Kemerdekaan, 3 Napi di Lumajang Ditangkap Lagi

Kompas.com - 17/08/2022, 22:37 WIB
Miftahul Huda,
Khairina

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Tiga dari lima orang yang bebas setelah mendapat remisi hari kemerdekaan Republik Indonesia kembali ditangkap sesaat setelah keluar dari Lapas Kelas IIB Lumajang, Jawa Timur, Rabu (17/8/2022).

Tiga napi itu adalah Z warga Desa Sawaran Lor, Kecamatan Klakah, S warga Desa Salak, Kecamatan Randuagung, dan AA warga Kecamatan Pasirian.

Ketiganya diringkus penyidik Polres Lumajang di depan Lapas Kelas IIB Lumajang sesaat setelah dinyatakan bebas.

Baca juga: Dapat Remisi, Napi Terorisme Jaringan JAD di Magelang Bebas Bersyarat

Kasubsi Registrasi Lapas Kelas IIB Lumajang Endra Suwartono mengatakan, ketiga napi dibawa penyidik lantaran ada kasus kejahatan yang dilakukan ketiganya belum diproses hukum.

"Ada TKP lain yang belum di proses hukum, kasusnya pencurian," kata Endra melalui sambungan telepon, Rabu (17/8/2022).

Sebelumnya, Z dan S telah menjalani hukuman di Lapas Lumajang selama dua tahun. Sedangkan, AA dihukum selama satu tahun empat bulan.

Selama di lapas, ketiganya telah menunjukkan perilaku yang baik. Sehingga, bisa menerima remisi yang membebaskan ketiganya hari ini.

"Selama di lapas sudah menunjukkan sikap baik, dibuktikan dengan remisi yang didapatnya sekarang, karena syaratnya remisi kan harus berperilaku baik," tambahnya.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Ikrar Setia NKRI Saat Upacara HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Mapolda Sulteng

Endra menambahkan, ketiganya memang sudah diperiksa polisi sejak masih berada di lapas. S diperiksa Polsek Ranuyoso, sedangkan Z dan AA diperiksa langsung oleh Polres Lumajang.

"Hampir 6 bulan yang lalu sudah koordinasi antara polisi dan pihak lapas, jadi saat yang bersangkutan sudah bebas langsung dibawa penyidik untuk kasus berikutnya," jelasnya.

Endra menyayangkan, ketiga warga binaan yang baru saja bebas itu tidak bisa lama menghirup udara bebas. Mereka harus kembali berurusan dengan hukum akibat perbuatan melanggar hukum yang dilakukannya.


Bahkan, keluarga AA yang menjemputnya di depan lapas sempat kebingungan melihatnya dibawa lagi oleh polisi.

Endra berpesan kepada ketiga napi yang ditangkap lagi agar menyudahi kejahatan yang dilakukannya agar bisa segera berkumpul lagi dengan keluarga.

"Ya pesennya sudahlah jangan berbuat jahat lagi supaya bisa berkumpul dengan keluarga lagi, kasihan tadi keluarga sudah jemput di depan, yang pasirian tadi sudah di depan, gak tega sebenarnya, kalau yang dua itu memang sudah tau kalau mau diambil lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com