Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Suku Buton, dari Pesona Mata Biru hingga Benteng Terluas di Dunia

Kompas.com - 17/08/2022, 18:44 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Suku Buton menjadi perhatian setelah Presiden Jokowi mengenakan baju Dolomani pada upacara Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2022 di Istana Negara.

Suku Buton adalah sekelompok masyarakat asli yang mendiami Pulau Buton di Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Tradisi Suku Buton, Keriaan Pekande-kandea

Diketahui baju Dolomani merupakan baju adat kebesaran yang kerap dikenakan Sultan Buton saat menghadiri acara resmi.

Baca juga: Ibu Negara Iriana Juga Kenakan Baju Adat Buton pada HUT Ke-77 RI, Didominasi Warna Biru

Pada zaman dulu Pulau Buton memang sempat berada di bawah kekuasaan Kesultanan Wolio-Buton.

Baca juga: Dolomani, Baju Adat Buton yang Dipakai Jokowi di HUT Ke-77 RI, Didominasi Warna Merah

Selain keindahan baju adatnya, ternyata suku Buton menyimpan beberapa fakta menarik yang dapat Anda simak.

1. Suku Bermata Biru Cerah

Salah satu keunikan suku Buton adalah sebagian kecil masyarakatnya memiliki mata berwarna biru cerah.

Uniknya, beberapa penduduknya hanya memiliki satu mata biru, sementara mata sebelahnya tetap berwarna coklat.

Warna mata biru cerah tersebut ternyata didapat dari sindrom Waardenburg yaitu mutasi genetik yang mempengaruhi warna mata.

Selain itu, sindrom ini juga menyebabkan hilang atau melemahnya kemampuan pendengaran.

2. Nenek moyang suku Buton

Nenek moyang suku Buton merupakan imigran yang datang dari wilayah Johor pada sekitar abad ke-15.

Selanjutnya mereka mendirikan Kesultanan Buton di Baubau, Sulawesi Tenggara antara abad ke-16 hingga abad ke-20.

Keruntuhannya terjadi pasca munculnya konflik internal kerajaan, dan makin melemah ketika sultan terakhirnya wafat pada tahun 1960.

Setelah itu Kesultanan Buton bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Menganut sistem kasta

Suku Buton menganut sistem kasta yang hanya diterapkan pada tata pemerintahan dan keagamaan saja.

Kasta tersebut adalah Kaomu (bangsawan keturunan raja atau sultan), Walaka (pejabat kerajaan keturunan kerajaan), Papara (pejabat dari rakyat biasa), dan Babatua (budak).

Ada juga kasta Analaki dan Limbo (kasta Kaomu dan Walaka yang diturunkan derajatnya karena melakukan kesalahan).

4. Tradisi imunisasi tradisional Pedole-dole

Sesuai pelaksanaannya, tradisi Pedole-dole dalam bahasa Buton berarti diguling-gulingkan.

Balita atau anak yang menjalani ritual pengobatan ini akan diguling-gulingkan di atas daun pisang yang diberi minyak kelapa hingga seluruh tubuhnya dilumuri minyak.

Pedole-dole bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, sehingga disebut cara imunisasi tradisional.

5. Memiliki benteng terluas di dunia

Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio)https://jadesta.kemenparekraf.go.id Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio)

Benteng Keraton Buton atau Benteng Wolio merupakan warisan sejarah yang mulai dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III yang bernama La Sangaji.

Susunan batu kapur yang tadinya menjadi pembatas antara kompleks instan dengan perkampungan tersebut menjadi pelindung Kesultanan Buton dari serangan musuh.

Benteng Keraton Buton seluas 23,375 hektar dengan keliling 2.740 meterini menyandang rekor benteng terluas di dunia versi Guinness World Record.

Sumber:
disparsultra.id 
kebudayaan.butonkab.go.id 
kaltim.tribunnews.com
kompas.com (Penulis | Editor : Ulfa Arieza) 

Kompas TV Pada episode kali ini, Benoe mau mengajak foodlovers pergi ke Baubau. Kota yang menjadi pusat kerajaan Buton di masa lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com