Bibi korban, Hj Roh, mengaku sangat kehilangan keponakannya itu meninggal karena dibunuh.
Ia menuturkan telah merawat korban sejak kecil hingga akhirnya korban tinggal sendiri di Desa Medas, Lombok Barat.
"Saya tidak percaya dia sudah pergi, karena itu dada saya rasanya sakit kalau mengingatnya, " kata Roh sambil memegang dadanya dengan mata berkaca.
Menurut Roh, korban adalah anak baik dan rajin beribadah.
Baca juga: Pembunuh Guru TK di Lombok Barat Ditangkap Usai 12 Hari Pengejaran, Pelaku Sempat Kabur ke Ngawi
Mahyudi, kakak sepupu korban juga mengaku sangat kehilangan karena tumbuh bersama diasuh oleh ibunya, Roh.
Ia tak percaya dengan pengakuan tersangka yang menyebut telah berhubungan intim hingga saudaranya itu hamil.
"Kami keluarga dan kawan-kawan almarhumah tidak percaya dengan pengakuan pelaku itu. Tidak mungkin adik saya begitu, kami hanya bisa mengatakan itu, kami benar benar tidak percaya," kata Yudi.
Sebelumnya diberitakan, R ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya di Desa Medas, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Jumat (29/7/2022).
Korban ditemukan tewas oleh ibu kandungnya yang curiga R tak pernah bisa dihubungi.
Hingga akhirnya menemukan R dalam keadaan tidak bernyawa, terduduk di kamar mandi.
KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.