Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, lpangan ini dikenal dengan nama De Esplanade atau lapangan terbuka.
Residen Sumatera Timur, Willem Jan Marie Michielsen adalah sosok yang menyatakan bahwa De Esplanade adalah titik nol kilometer Medan.
Saat pendudukan Jepang di tahun 1942, namanya lapangan ini diubah menjadi Fukuraido atau lapangan di tengah kota.
Hingga pasca peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, lapangan ini kembali berganti nama.
Pada 6 Oktober 1945, lapangan ini digunakan sebagai tempat rapat raksasa di mana Gubernur Sumatera Muhammad Hasan menyiarkan secara resmi berita proklamasi Indonesia.
Hingga pada 9 Oktober 1945, nama Fukuraido diubah menjadi Lapangan Merdeka dan disahkan Wali Kota Medan Luat Siregar yang menjabat saat itu.
Lapangan merdeka telah menjadi saksi bisu bagi berbagai peristiwa sejarah di Kota Medan.
Salah satunya adalah sebagai tempat pendaratan pesawat Fokker F-VII dengan registrasi H-NACC milik maskapai KLM yang menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Hindia Belanda.
Pendaratan pesawat di De Esplanade terjadi pada 21 November 1924 setelah menempuh perjalanan selama lebih dari 120 jam dengan 22 kali perhentian (multi-stop) sejak berangkat pertama dari Bandar Udara Schiphol, Amsterdam, 1 Oktober 1924.
Pesawat tersebut kemudian melanjutkan perjalanan ke Batavia pada 22 November 1924 dilepas oleh ribuan warga Medan.
Sumber:
indonesia.go.id
medan.tribunnews.com
pemkomedan.go.id