Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mako Polair Nunukan Didatangi Puluhan Motoris Speed Boat, Pertanyakan Masifnya Pemeriksaan Tengah Laut

Kompas.com - 05/08/2022, 10:54 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Puluhan motoris kapal cepat rute Pulau SebatikNunukan, Kalimantan Utara, ramai-ramai mendatangi Mako Polair Nunukan, Kamis (4/8/2022).

Mereka mempertanyakan masifnya pemeriksaan penumpang di tengah laut, yang dianggap merugikan para motoris.

Pasalnya, ketika Polair mendapatkan penumpang dengan KTP di luar Nunukan, speed boat beserta motoris akan dibawa ke Mako Polair untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

Baca juga: Gagalkan Keberangkatan 18 Calon Pekerja Migran Ilegal, Polisi Amankan Motoris dan Seorang Tekong

"Kami ini manalah mungkin bertanya satu per satu ke penumpang, bapak orang mana, ibu orang mana. Kami kan dibayar untuk antar mereka menyeberang. Itu juga di wilayah perairan Indonesia, mengapa seakan akan dibuat macam di Malaysia, ada pemeriksaan KTP luar daerah, baru dibawa untuk diperiksa," keluh Beny, salah seorang motoris speed boat saat ditemui Kompas.com di sela aksi mereka.

Para motoris, saat ini berlayar dengan penuh kecemasan dan ketakutan karena dihadapkan pada masifnya pemeriksaan oleh aparat di tengah laut.

Mereka merasa menjadi pesakitan karena dituduh memfasilitasi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal. Dan sering dikejar-kejar aparat.

"Kami mengantar penumpang bukan ilegal. Ada cap dari Dinas Perhubungan, ada struk pajak, dan manifest," imbuhnya.

Pelayaran yang dilakukan, juga sebatas rute Nunukan–Sebatik, dan sesekali ke perairan Sei Ular Kecamatan Seimanggaris.

"Kenapa kami merasa ini Malaysia. saat penumpang diperiksa, dan KTP mereka dari Sulawesi, selalu dibawa ke kantor Polair. Kerjaan kami terkendala semua, orderan tidak terangkut," keluh Beny.

Baca juga: Kapal Klotok Tenggelam di Sungai Martapura, Seorang Motoris Hilang

Motoris speed lain, Udin, juga memprotes perlakuan Polair yang kerap membawa speed boat dan menginterogasi motoris saat membawa penumpang dengan KTP luar Pulau Nunukan, khususnya dari Sulawesi.

"Kita bekerja tergantung banyaknya penumpang. Banyak teman-teman kejar target untuk setoran cicilan Bank, bayar kredit speed boat. Anak istri menunggu di rumah. Kalau selalu diperlakukan begini, bagaimana tanggungan kami?" katanya.

Motoris Andika juga mengaku tidak berdaya dengan perlakuan yang diterima teman-teman motorisnya.

Seharusnya, aparat melakukan pencegahan di dermaga sebelum keberangkatan penumpang.

Data identitas penumpang diperiksa, termasuk tujuannya. Apakah benar hendak menyeberang ke Malaysia, atau kemana tujuan mereka sebenarnya.

"Selama ini, yang kami layani adalah rute Nunukan, Sebatik, dan terkadang carter ke Sei Ular. Itu wilayah Indonesia. Kami sering dikejar-kejar dan ada penindakan di tengah laut. Itu yang kami pertanyakan," keluhnya.

Baca juga: Polisi Kejar Speedboat Penyelundup TKI Ilegal, Motoris Ditangkap, 12 Warga NTT Diamankan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com