NUNUKAN, KOMPAS.com – Unit Reskrim Polres Nunukan, Kalimantan Utara menggagalkan keberangkatan 18 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal di pinggir laut, di Jalan Lingkar Nunukan, Jumat (25/7/2022) sekitar pukul 13.00 Wita.
Kabag Humas Polres Nunukan, Iptu Siswati mengungkapkan, para CPMI yang terdiri dari 5 pria dewasa, 4 perempuan dewasa, 6 anak laki-laki, dan 3 anak perempuan tersebut dipergoki di pinggir laut, sebelum mereka diseberangkan ke Malaysia.
"Sekelompok orang tersebut, diduga akan diangkut speed boat bermesin 85 PK, untuk menyeberang melalui jalur laut Pulau Nunukan, menuju ke Kalabakan Malaysia," ujarnya, Senin (18/5/2022).
Baca juga: KSP Ungkap Penyebab Puluhan Ribu Calon Pekerja Migran Belum Bisa Diberangkatkan
Rombongan calon pekerja migran tersebut, kata Siswati, sebelumnya telah ditampung di rumah seorang tekong/pengurus PMI bernama NS (42) warga Perum Relokasi, Jalan Lingkar Nunukan.
Hal tersebut diketahui dari motoris speed boat 85 PK bernama AK (39), yang ikut diamankan dalam operasi pesisir pantai Nunukan.
AK juga merupakan warga Jalan Perum Relokasi Jalan Lingkar, yang dipekerjakan NS.
"AK memiliki peran memfasilitasi 18 CPMI mulai dari tempat penampungan, menuju ke speed boat. Ia juga membenarkan bahwa para CPMI tersebut adalah WNI yang akan ke Kalabakan Malaysia menggunakan jasa pengurus atas nama NS," jelasnya.
Berhasil mengamankan 18 CPMI ilegal beserta motoris speed boat, polisi lalu memburu NS di kediamannya.
Baca juga: Muncul Petisi Mendesak Pemerintah Lindungi Pekerja Migran Wanita Indonesia
Di hadapan petugas, NS mengakui bahwa dirinya menjual jasa untuk memfasilitasi penyeberangan atau memberangkatkan CPMI secara ilegal dengan upah bervariatif.
Ada yang RM 450 atau Rp 1,5 juta dalam kurs Rp 3.500/RM 1, sampai RM 11.000/Rp 3,8 juta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.