Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Bendera Merah Putih Musiman dari Garut Serbu Pangkalpinang

Kompas.com - 03/08/2022, 20:51 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Jelang perayaan kemerdekaan 17 Agustus, berbagai pernak-pernik bendera merah putih mulai membanjiri Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Bendera berbagai ukuran tersebut didatangkan dari Garut, Jawa Barat.

Salah seorang penjual pernak-pernik bendera, Paijon mengaku sengaja datang ke Pangkalpinang untuk berjualan bendera.

Baca juga: Pemuda asal Garut Rela ke Semarang Setiap Tahun demi Jualan Bendera

Paijon tidak sendiri. Ia ditemani sejumlah rekannya yang berjualan di lokasi berbeda.

"Khusus jualan bendera, kami datang rombongan dari Garut," ujar Paijon kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Menurur Paijon, berjualan bendera dilakukan rutin setiap tahunnya. Bendera-bendera itu dibuat di sentra pengrajin yang ada di Jabar.

Rata-rata dalam sehari Paijon dan kawan-kawannya bisa meraup omzet Rp 500.000-1 juta

"Sekarang lumayan ramai karena perayaan sudah diperbolehkan," ujar Paijon.

Baca juga: Gorontalo Canangkan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

Harga setiap bendera bervariasi. Tergantung ukuran dan bahan kainnya. Seperti umbul-umbul merah putih dengan lambang burung garuda dijual Rp 150.000 per lembar.

Bendera persegi biasa Rp 100.000. Sementara bendera berbahan kain lebih lembut sepanjang enam meter untuk dekorasi depan bangunan dijual Rp 500.000 per lembar.

Pedagang lainnya, Sunanto mengaku hanya sebagai penjual bendera musiman. Setelah perayaan 17 Agustusan usai, mereka akan kembali ke Garut.

"Bendera yang kami jual kualitasnya sama karena memang diambil dari konveksi yang sama," ujar Sunanto.

Baca juga: Mengenal 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali

Karena datang berombongan, mereka menyewa rumah kontrakan sebagai tempat tinggal. Untuk bendera yang tidak terjual akan dikembalikan ke konveksi.

"Rezeki tergantung barang yang habis terjual," ujar Sunanto.

Para pedagang bendera membuka lapak dari pagi hingga malam hari. Mereka menempati trotoar dan lokasi strategis di dalam kota.

Setelah berdagang musiman, para pedagang akan mencari penghidupan lain di sektor lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com