ENDE, KOMPAS.com - BK (59), petani asal Dusun Wolojita, Desa Nuaone, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT ditemukan tewas tergeletak di dekat pohon kakao, Minggu (31/7/2022).
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Detusoko Iptu Yohanes Lede mengatakan, korban pertama kali ditemukan anggota keluarganya, Donatus Male.
“Saksi menemukan korban di kebun milik korban yang berlokasi di Wolodubu, Dusun Waloau, Desa Nuaone," ujar Yohanes saat dihubungi, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Paling Ekstrem di Indonesia, Desa di NTT Ini 134 Hari Tanpa Hujan
Yohanes menerangkan, peristiwa itu bermula ketika korban hendak ke kebun yang jaraknya sekitar satu kilometer pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Saat itu korban juga sempat pamit ke istrinya.
Namun, hingga pukul 19.30 Wita, BK tak kunjung pulang ke rumah. Keluarga kemudian mencari korban di sekitar kebun.
“Sekitar pukul 20.15 Wita, Donatus Male menemukan korban di dekat pohon kakao, namun sudah tak bernyawa," jelasnya.
Donatus kemudian memanggil anak korban dan anggota keluarga untuk melaporkan ke Kepala Desa Nuaone Fransiskus X. Seda.
Baca juga: Gaji Ke-13 dan THR Dipotong Bank, Pensiunan ASN Mengadu ke DPRD TTU hingga Gubernur NTT
Fransiskus kemudian menghubungi anggota piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Detusoko untuk melaporkan adanya penemuan mayat.
Sekitar pukul 23.53 Wita, tim identifikasi Satreskrim Polres Ende tiba di tempat kejadian perkara (TKP).
“Anggota sudah mengevakuasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende untuk divisum," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.