Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Tragedi Odong-odong Maut, Saat Wisata Berubah Duka...

Kompas.com - 31/07/2022, 19:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

 

Pada Minggu (6/2/2022), kecelakaan odong-odong juga terjadi di Dusun Gilis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebuah odong-odong terjun ke parit.

Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Madiun Ipda Nanang Setyawan menerangkan, kecelakaan itu terjadi diduga karena pengemudi tak bisa mengendalikan laju odong-odong.

Ditambah lagi, odong-odong itu merupakan hasil modifikasi dari mobil. Modifikasi diduga menyebabkan kerusakan kemudi.

“Saat melewati tikungan, kemudi kereta tidak bisa dikendalikan (rusak). Kondisi itu mengakibatkan laju kereta lurus berjalan ke kiri hingga akhirnya terperosok masuk parit,” ungkapnya.

Kejadian ini membuat dua penumpang meninggal dunia dan enam lainnya terluka.

Baca juga: Kereta Kelinci di Madiun Terjun Masuk Parit karena Kemudi Rusak, Dua Tewas, Lima Luka

Buntut seringnya kecelakaan yang melibatkan odong-odong, polisi di sejumlah daerah melarang kendaraan tersebut beroperasi di jalan raya.

Terkait pelarangan itu, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan memberikan pandangannya.

Azas menjelaskan, odong-odong bukan kendaraaan bermotor yang sah beroperasi di jalan raya. Pasalnya, odong-odong tidak memiliki SRUT (Surat Registrasi Uji Tipe).

"Odong-odong itu enggak punya SRUT (Surat Registrasi Uji Tipe), sehingga enggak boleh beroperasi di jalan raya dan bukan sarana transportasi," tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Setelah Ada Kecelakaan, Odong-odong Dilarang Beroperasi di Lebak dan Pandeglang

Ia pun setuju dengan langkah polisi yang melarang odong-odong beroperasi di jalan raya.

Dia menilai, odong-odong tidak mempunyai standar keamanan disebabkan tidak pernah mengikuti uji KIR.

"Karena ini modifikasi, waktu uji KIR pasti langsung ditolak. Ini bahaya," terangnya.

Adanya odong-odong yang beroperasi di jalan raya menyalahi UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Oleh karena itu, Azas meminta agar pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, menegaskan bahwa odong-odong bukan alat transportasi.

"Kita butuh konsistensi penegakan aturan. Ini masalah keselamatan nyawa orang, lo," jelasnya.

Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut yang Tewaskan 10 Orang, Tepatkah Odong-odong Dilarang Beroperasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com