Senada yang diungkapkan Ibrahim, Kepala Dusun Panggang Muhammad Nasir mengungkapkan bahwa ia sangat prihatin dengan warganya, terlebih saat berobat untuk mendapatkan akses kesehatan.
"Itu sudah susahnya di sini, akses jalan ini yang menjadi kendala, apalagi saat ada orang sakit nah dirawat atau berobat bayangkan saja kesulitannya," kata Nasir.
Nasir mengungkapkan, untuk akses pendidikan hanya ada satu sekolah dasar (SD) yang jumlah siswanya mencapai 49 anak.
"Kalau SD ada di sini, siswanya dari kelas 1 sampai kelas 6 itu ada 49, kalau untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya, biasanya anak-anak ini ke pondok pesantren," kata Nasir.
Baca juga: Pantau Penyebaran PMK, Kepala BNPB Kunjungi Sejumlah Kandang di Lombok Tengah
Selain itu yang dikeluhkan Nasir adalah soal sinyal. Warga yang hendak menelepon kerabatnya terlebih dahulu harus ke pantai untuk mendapatkan sinyal.
"Ini kita kekurangan sinyal, jadi kalau nelepon harus ke pantai baru dapat. Kalau ada keluarga yang nelepon tidak bisa. Kita yang harus ke luar ke pantai," ungkap Nasir.
Diketahui, salah satu pulau dengan luas 300 meter persegi dengan nama Gili Sepatang, masuk wilayah Dusun Panggang.
Dari informasi warga setempat, Pulau Sepatang sempat diklaim masuk ke dalam wilayah kekuasaan Australia.
Pulau Sepatang sendiri masuk dalam 111 pulau kecil menjadi pulau terluar Indonesia melalui Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 6 Tahun 2017, dengan nama Gili Sepatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.