LOMBOK BARAT, KOMPAS.com- Dusun Panggang, Desa Persiapan Blongas berada di ujung Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian selatan yang berbatasan dengan wilayah Australia
Sehari-hari warga Dusun Panggang, Desa Persiapan Blongas, harus berjibaku melewati jalan menuju pusat kota pemerintahan.
Baca juga: Rumah di Lombok Tengah Terbakar Diduga Akibat Korsleting, Kerugian Capai Rp 160 Juta
Adapun jalan menuju lokasi dusun kondisinya curam dan penuh bebatuan.
"Kalau jalan darat dari sini itu tujuh kilometer dari jalan aspal, butuh waktu kalau pakai sepeda motor sekitar 30 menit, kalau pakai pikap sekitar 1 jam ke jalan aspal," ungkap tokoh masyarakat setempat Lalu Ibrahim saat ditemui Kompas.com, Rabu (27/7/2022).
Ibrahim menuturkan, saat musim hujan tiba, kendaraan tidak bisa melewati jalan tersebut dan terpaksa harus menggunakan jalan laut menggunakan perahu.
"Kalau musim hujan itu kita tidak bisa ke mana-mana, jalan berlumpur diam di rumah, kalau ada yang mendesak pakai jalan alternatif laut menggunakan perahu sekitar 45 menit," kata Ibrahim.
Baca juga: Dari 16.022 Kasus PMK di Lombok Barat, 14.460 Sapi Diklaim Sudah Sembuh
Dia menjelaskan, Dusun Panggang termasuk dataran dan perbukitan sekitar 300 hektar dengan jumlah 167 Kepala Keluarga (KK).
Sebagian besar warga bermata pencarian sebagai petani dan nelayan.
"Pekerjaan warga di sini sekitar 90 persen petani, 10 persen nelayan, jadi kita sangat butuh akses jalan untuk menjual hasil panen kita," ungkap Ibrahim.
Baca juga: WN Inggris Dibegal Saat Pulang dari Pantai Pink Lombok Timur, Begini Kronologinya
Senada yang diungkapkan Ibrahim, Kepala Dusun Panggang Muhammad Nasir mengungkapkan bahwa ia sangat prihatin dengan warganya, terlebih saat berobat untuk mendapatkan akses kesehatan.
"Itu sudah susahnya di sini, akses jalan ini yang menjadi kendala, apalagi saat ada orang sakit nah dirawat atau berobat bayangkan saja kesulitannya," kata Nasir.
Nasir mengungkapkan, untuk akses pendidikan hanya ada satu sekolah dasar (SD) yang jumlah siswanya mencapai 49 anak.
"Kalau SD ada di sini, siswanya dari kelas 1 sampai kelas 6 itu ada 49, kalau untuk melanjutkan ke pendidikan selanjutnya, biasanya anak-anak ini ke pondok pesantren," kata Nasir.
Baca juga: Pantau Penyebaran PMK, Kepala BNPB Kunjungi Sejumlah Kandang di Lombok Tengah
Selain itu yang dikeluhkan Nasir adalah soal sinyal. Warga yang hendak menelepon kerabatnya terlebih dahulu harus ke pantai untuk mendapatkan sinyal.
"Ini kita kekurangan sinyal, jadi kalau nelepon harus ke pantai baru dapat. Kalau ada keluarga yang nelepon tidak bisa. Kita yang harus ke luar ke pantai," ungkap Nasir.
Diketahui, salah satu pulau dengan luas 300 meter persegi dengan nama Gili Sepatang, masuk wilayah Dusun Panggang.
Dari informasi warga setempat, Pulau Sepatang sempat diklaim masuk ke dalam wilayah kekuasaan Australia.
Pulau Sepatang sendiri masuk dalam 111 pulau kecil menjadi pulau terluar Indonesia melalui Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 6 Tahun 2017, dengan nama Gili Sepatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.