Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Kebijakan Daendels di Indonesia: Bidang Pertahanan, Ekonomi, dan Pemerintahan

Kompas.com - 27/07/2022, 19:04 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-36 yang menjabat atas kuasa dari Louis Napoleon, ketika Belanda sedang dikuasai Perancis.

Daendels tiba di Batavia pada tanggal 5 Januari 1808 untuk menggantikan posisi Gubernur Jenderal Albertus Wiese.

Baca juga: Jalur Pantura, Jejak Daendles yang Kalah Pamor dari Tol Trans Jawa

Herman Willem Daendelsmenjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda di antara tahun 1808-1811.

Baca juga: Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC Pertama

Sebagai perpanjangan tangan Belanda di Hindia Belanda, Daendels diserahi tugas terutama untuk melindungi pulau Jawa dari serangan tentara Inggris.

Baca juga: Jan Willem Janssens, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-37

Selain itu, Daendels juga harus memperkuat pertahanan, memperbaiki administrasi pemerintahan, dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi di Nusantara, khususnya Jawa.

Hal ini karena pada saat itu, Jawa merupakan satu-satunya daerah koloni Belanda-Perancis yang masih bertahan dan belum jatuh ke tangan Inggris.

Ilustrasi Herman Willem Daendels bersama Letjen Krayenhoff (1795)Wikipedia Ilustrasi Herman Willem Daendels bersama Letjen Krayenhoff (1795)

Selama menjalankan tugasnya, Daendels dikenal dengan sistem kediktatoran dan kebijakan yang seringkali menyengsarakan rakyat.

Berikut adalah kebijakan Herman Willem Daendels saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Kebijakan Daendels di Bidang Pertahanan

  1. Membangun benteng-benteng baru di sekitar pesisir pulau Jawa
  2. Membangun pangkalan angkatan laut di perlabuhan Anyer dan Ujung Kulon
  3. Membangun jalan raya Anyer-Panaurkan untuk memudahkan mobilisasi pasukan dan logistik perang
  4. Menjadikan penduduk pribumi sebagai tentara pemerintah kolonial
  5. Membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang

Kebijakan Daendels di Bidang Sosial dan Ekonomi

  1. Membuat atura yang membuat rakyat pribumi melaksanakan penyerahan wajib atas hasil pertaniannya
  2. Menjual tanah-tanah Indonesia kepada pihak swasta
  3. Menanam tanaman komoditas yang laku di pasar internasional
  4. Memungut pajak kepada rakyat pribumi
  5. Menggabungkan wilayah Kasunanan dan Kasultanan ke dalam wilayah pemerintah kolonial

Kebijakan Daendels di Bidang Pemerintahan

  1. Membatasi pengaruh kekuasaan kerajaan-kerajaan tradisional Indonesia terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat
  2. Membagi pulau Jawa menjadi 23 karesidenan
  3. Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional daerah diubah menjadi pegawai di bawah pemerintah kolonial
  4. Membagi wilayah Jawa bagian timur menjadi 5 prefektur (setingkat provinsi) yaitu Surabaya, Sumenep, Rembang, Pasuruan, Gresik

Sumber:
kompas.com 
bataviadigital.perpusnas.go.id 
tribunnewswiki.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com