Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Pattimura: Tokoh, Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 20/07/2022, 18:21 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Perang Pattimura (1817) merupakan sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di Maluku yang merupakan bentuk perlawanan rakyat terhadap VOC atau serikat dagang milik Belanda.

Maluku yang merupakan surga rempah-rempah memang kerap didatangi para pedagang dari Cina, India, Arab, hingga bangsa Eropa.

Baca juga: Benarkah Nama Asli Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy?

Hal inilah yang membuat VOC datang dan Belanda resmi menguasai Maluku dan membawa kesengsaraan bagi rakyat.

Baca juga: Biografi Pattimura, Kapitan dari Maluku, dari Perjuangan hingga Diabadikan di Uang Rupiah

Tak urung perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda pun meletus di bawah pimpinan komando Thomas Matulessy atau dikenal dengan nama Kapitan Pattimura, sehingga disebut dengan Perang Pattimura.

Baca juga: Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Sila Kelima Pancasila

Perang ini berlangsung di berbagai tempat, dan salah satunya dikenal juga sebagai Perang Saparua.

Penyebab Perang Pattimura

Sekitar abad 16-17 M, bangsa-bangsa Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol dan Portugis yang datang ke Maluku memang sudah mencoba memperebutkan kekuasaan dagang di wilayah tersebut.

Maluku sempat berada di bawah kekuasaan Inggris hingga pada awal abad 19, kawasan Maluku kembali berada dibawah kekuasaan Belanda.

Hal ini terjadi setelah Inggris menandatangani perjanjian traktat London dengan menyerahkan wilayah kekuasaan Indonesia kepada Belanda.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (1981) karya M.C Ricklefs, disebutkan beberapa alasan munculnya perlawanan masyarakat Maluku terhadap Belanda pada 1817.

Salah satuya adalah tindakan sewenang-wenang dari Residen Saparua, Van den Berg yang membawa kesengsaraan bagi rakyat Maluku karena kerja paksa yang sebelumnya dihapus pemerintah Inggris justru kembali diberlakukan.

Rakyat Maluku juga diwajibkan untuk menyediakan perahu (orambai) guna memenuhi keperluan administrasi dan militer Belanda tanpa diberi bayaran.

Selain di Saparua, rakyat Maluku di tempat lain juga diharuskan untuk menyerahkan ikan asin, kopi, dan hasil laut lainnya kepada Belanda.

Belanda juga melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah melalui pelayaran Hongi di Maluku.

Kronologi Perang Pattimura

Pada Mei 1817, rakyat Maluku mulai membuat beberapa pertemuan untuk membahas strategi dan konsep perlawanan terhadap Belanda.

Dalam pertemuan 14 Mei 1817, rakyat Maluku mengangkat sosok Thomas Matulessy yang merupakan bekas tentara Korps Ambon sebagai pemimpin pergerakan dengan sebutan Kapiten Pattimura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com