TEGAL, KOMPAS.com - Suami dari K (24) korban pembunuhan disertai mutilasi disebut belum mengetahui kabar kematian istrinya tersebut.
Suami yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Taiwan disebut masih belum bisa dihubungi oleh pihak keluarga.
"Belum tahu, susah dihubungi karena sedang kerja pelayaran di Taiwan," kata orangtua K, A (45) di kediamannya di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Pelaku Mutilasi Dipastikan dalam Kondisi Sadar dan Sehat, Polres Semarang Siapkan Rekonstruksi
A mengungkapkan, anaknya sudah menikah sejak dua tahun lalu. Namun dari pernikahan keduanya belum memiliki anak.
Menantunya bekerja di Taiwan, sedangkan anaknya bekerja di pabrik garmen di Semarang.
Dikatakan A, anaknya memang pernah menjalin kasih dengan pelaku Imam Sobari yang merupakan masih satu desa.
"Dulunya itu mantan. Satu kampung kenal dari kecil. Mungkin pelaku datang ke sana (Ungaran) dan minta balikan, padahal anak saya sudah ada suaminya. Mungkin dipaksa dan anak saya enggak mau. Akhirnya pelaku marah," kata A.
A mengungkapkan, saat berpacaran waktu SMA, terdapat permasalahan yang tak bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Hal itu membuat A melaporkan pelaku ke polisi. Pelaku ditangkap dan menjalani hukuman enam tahun penjara.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, pelaku yang bernama Imam Sobari diketahui mencabuli K pada 2016.
Baca juga: Reaksi Orangtua Korban Mutilasi di Ungaran: Jatuh Lemas Saat Lihat Potongan Organ Tangan Anaknya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.