Di area sungai ini, pendaki dapat mengambil air sebagai persediaan menuju puncak, sekaligus mencuci tangan atau kaki.
Dari sungai kecil, perjalanan mulai menanjak dan menguras energi. Beberapa tanjakan cukup terjal, bahkan jika musim hujan dapat membuat pendaki tergelincir. Untuk itu, pendaki perlu ekstra hati-hati di lokasi ini.
Beberapa lokasi memiliki titik jalur basah, berlumpur, serta sarang lintah.
Saat musim penghujan, banyak pendaki yang terganggu dengan hewan berlendir ini.
Baca juga: Penelusuran Jejak Keberadaan Tumbuhan Langka di Gunung Ungaran
Disarankan, pendaki membawa semprotan yang berisi air garam atau tembakau untuk mengusir lintah.
Pos kolam renang
Perjalan selanjutnya, pendaki akan sampai ke pos kolam renang. Dimana, tempat ini terdapat fasilitas kolam renang dengan air yang bersumber dari Gunung Ungaran.
Selain itu juga, ada shelter dan rumah warga yang dapat digunakan untuk berteduh.
Perjalanan selanjutnya, pendaki akan melewati jalan berbatu dengan jalan yang lebar.
Jalan ini kerap digunakan untuk mengangkut hasil kopi atau kayu. Melalui jalur ini, pendaki akan disuguhi pemandangan kebun kopi yang luas dan rimbun.
Menurut masyarakat sekitar, jalur tersebut sudah ke arah puncak Ungaran, namun melalui jalur yang tidak resmi dan kemungkinan jalannya telah tertutup rumput.
Setelah melewati pos kebun kopi, pendaki sudah akan sampai di perbatasan kebun kopi dan kebun teh. Di tempat ini, ada pertigaan yang menuju jalur ke arah puncak dan Desa Promasan.
Puncak Gunung Ungaran
Ada dua pilihan untuk sampai ke Puncak Gunung Ungaran. Pendaki dapat berkemah dulu di Desa Promasan selama satu malam untuk menikmati suasana dan mengisi air. Pilihan kedua adalah melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Namun, ada baiknya pendaki istirahat sejenak di pertigaan ini untuk mengisi tenaga.