Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Minibus Tabrak Truk di Tol Lampung | 9 Penumpang Odong-odong Tewas Tertabrak Kereta Api

Kompas.com - 27/07/2022, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

 

3. Tak mendengar klakson kereta

Hari (40), saksi mata kecelakaan odong-odong di Serang mengatakan sudah terdengar suara klakson kereta sebelum kecelakaan terjadi.

Ia bercerita ada dua odong-odong penuh kereta hendak melintasi rel kereta api di Desa Silebu. Odong-odong pertama berhasil melewati rel.

Sementara itu, kendaraan kedua tidak sempat melintas karena berhenti di tengah pelintasan hingga kereta yang melintas menghantam bagian belakang kendaraan tersebut.

"Mobil odong-odong kedua itu udah ragu, tapi maksain. Padahal, itu klakson kereta sudah bunyi dari jauh," kata Hari

Baca juga: Sopir Odong-odong Disebut Tetap Melintasi Rel meski Sudah Terdengar Klakson Kereta

4. Pemuka agama jadi tersangka

Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).SHUTTERSTOCK/BORTN66 Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).
Oknum pemuka agama di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), berinisial GK (59) yang digerebek istrinya saat berduaan dengan remaja putri berusia 16 tahun ditetapkan sebagai tersangka.

Kepala Polisi Resor (Kapolres) Ketapang AKBP Yani Permana mengatakan, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.

GK ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap saat berupaya melarikan diri ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

GK digerebek istrinya sendiri saat berduaan di dalam kamar dengan remaja putri di kamar. Saat itu, GK pamit ke istrinya hendkaak ke rumah kerabatnya.

Ia kemudian dilaporkan istrinya ke polisi pada Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Pemuka Agama yang Digerebek Istri Berduaan dengan Remaja Putri di Kamar Jadi Tersangka

5. Suhu terendah di Bromo capai 2 derajat celsius

Fenomena embun es (frost) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Dok. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Fenomena embun es (frost) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Penurunan suhu udara secara ekstrem terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Hal ini menyebabkan munculnya fenomena embun es (frost) di sejumlah titik berketinggian di atas 500 mdpl.

"Embun es ini terjadi saat pagi hari sebelum matahari terbit di sekitar Bromo dan Ranu Pani," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat, Senin (25/7/2022).

Syarif menyebutkan, penurunan suhu udara bahkan mencapai 6 hingga 2 derajat celsius. Fenomena embun es terjadi setiap tahun pada rentang waktu Juli hingga Agustus.

"Seiring dengan fenomena ini, BB TNBTS mengimbau pengunjung mempersiapkan baju hangat yang memadai, seperti jaket dan sarung tangan. Kemudian makanan, minuman, dan obat-obatan untuk mengantisipasi kebutuhan fisik," tutur dia.

Baca juga: Suhu Terendah di Kawasan Bromo Capai 2 Derajat Celsius hingga Muncul Fenomena Embun Es, Ini Penjelasannya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya, Rasyid Ridho, Hendra Cipta | Editor : Reni Susanti, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com