Hari (40), saksi mata kecelakaan odong-odong di Serang mengatakan sudah terdengar suara klakson kereta sebelum kecelakaan terjadi.
Ia bercerita ada dua odong-odong penuh kereta hendak melintasi rel kereta api di Desa Silebu. Odong-odong pertama berhasil melewati rel.
Sementara itu, kendaraan kedua tidak sempat melintas karena berhenti di tengah pelintasan hingga kereta yang melintas menghantam bagian belakang kendaraan tersebut.
"Mobil odong-odong kedua itu udah ragu, tapi maksain. Padahal, itu klakson kereta sudah bunyi dari jauh," kata Hari
Baca juga: Sopir Odong-odong Disebut Tetap Melintasi Rel meski Sudah Terdengar Klakson Kereta
Kepala Polisi Resor (Kapolres) Ketapang AKBP Yani Permana mengatakan, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
GK ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap saat berupaya melarikan diri ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
GK digerebek istrinya sendiri saat berduaan di dalam kamar dengan remaja putri di kamar. Saat itu, GK pamit ke istrinya hendkaak ke rumah kerabatnya.
Ia kemudian dilaporkan istrinya ke polisi pada Jumat (15/7/2022).
Baca juga: Pemuka Agama yang Digerebek Istri Berduaan dengan Remaja Putri di Kamar Jadi Tersangka
Hal ini menyebabkan munculnya fenomena embun es (frost) di sejumlah titik berketinggian di atas 500 mdpl.
"Embun es ini terjadi saat pagi hari sebelum matahari terbit di sekitar Bromo dan Ranu Pani," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat, Senin (25/7/2022).
Syarif menyebutkan, penurunan suhu udara bahkan mencapai 6 hingga 2 derajat celsius. Fenomena embun es terjadi setiap tahun pada rentang waktu Juli hingga Agustus.
"Seiring dengan fenomena ini, BB TNBTS mengimbau pengunjung mempersiapkan baju hangat yang memadai, seperti jaket dan sarung tangan. Kemudian makanan, minuman, dan obat-obatan untuk mengantisipasi kebutuhan fisik," tutur dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya, Rasyid Ridho, Hendra Cipta | Editor : Reni Susanti, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.