Orangtua balita tersebut, Mustainna Mansyur, menjelaskan, badan bayinya tiba-tiba membiru usai disuntik perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar.
"Setelah mendapatkan suntikan tersebut, anak saya menangis lalu seluruh badannya membiru. Di situlah anak saya kemudian meninggal," ungkapnya.
Dr dr Nu'man As Daud selaku Pelaksana Tugas Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar menerangkan, pihaknya sedang mendalami penyebab pasti kematian balita itu.
"Katanya anak tersebut meninggal setelah diberikan obat. Kayanya juga obat anak itu tertukar sampai mengakibatkan meninggal dunia seperti yang beredar di medsos. Tentu tim investigasi melakukan audit dulu untuk mengetahui pasti penyebab kematian anak tersebut," tuturnya.
Baca selengkapnya: Setelah Disuntik, Anak Saya Menangis, Badannya Membiru, lalu Meninggal
Makam Brigadir J di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, dijaga ketat oleh keluarga dan anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB).
Pembina PBB Jambi Royanto Situmorang mengungkapkan, penjagaan makam ini dilakukan agar tidak ada pencurian jenazah Brigadir J yang dalam waktu dekat disebut akan diotopsi ulang.
"Jenazah dia (Brigadir J) ini bukti utama. Dan setelah adanya persetujuan dari Polri terkait otopsi ulang, maka kami jaga. Takut ada pencurian jenazah," jelasnya, Jumat.
Penjagaan dilakukan sejak Rabu (20/7/2022) sore. Keluarga dan anggota PBB turut memasang lampu penerangan di area makam.
Makam Brigadir J tersebut dijaga selama 24 jam oleh 5-6 orang. Jumlah penjaga ditambah saat malam hari.
Baca selengkapnya: Takut Jenazah Dicuri, Makam Brigadir J Dijaga Ketat Keluarga dan Pemuda Batak
Prada Yotam Bugiangge, seorang pecatan TNI, diduga bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Mantan personel Batalyon Infanteri (Yonif) 756/Wimane Sili itu dan Egianus Kogoya disebut menjadi otak penyerangan KKB di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/7/2022), yang menewaskan 11 orang.
Keterlibatan Egianus dan Yotam terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI menggelar olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi soal penyerangan itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani membeberkan, sewaktu hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat diganggu KKB. Personel keamanan juga terlibat kontak senjata dengan kelompok tersebut selama tiga hari.
"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," sebutnya.
Baca selengkapnya: Prada Yotam Berbalik Arah, Dulu Jadi Prajurit TNI, Kini Diduga Gabung KKB, Apa Penyebabnya?
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon; Kontributor Jambi, Suwandi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti, Michael Hangga Wismabrata, Reza Kurnia Darmawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.