Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kopi Muting, Kopi Aroma Cokelat Hitam dari Merauke

Kompas.com - 22/07/2022, 13:43 WIB
Fuci Manupapami,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MERAUKE, KOMPAS.com - Sempat kesulitan pasar, kopi robusta muting kini mulai bangkit. Kopi yang tumbuh di perbatasan RI dan Papua Nugini itu dikenal dengan aroma tembakau dan cokelat hitam.

Kopi robusta muting ditanam pada lahan seluas 10 hektar pada ketinggian 60 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kopi itu ditanam oleh 100 petani yang terbagi dalam empat kelompok tani di Kampung Seed Agung, Kecamatan Muting, Kabupaten Merauke, Papua.

Baca juga: Pasokan Solar Terbatas, Kendaraan Antre Panjang di Merauke

Sejarah kopi muting

Keberadaan tanaman kopi di Muting, Merauke, tidak lepas dari adanya penduduk pendatang. Pada tahun 1993, para petani dari Kabupaten Lampung datang ke Provinsi Papua yang saat itu masih bernama Provinsi Irian Jaya.

Mereka yang datang melalui program transmigrasi ditempatkan di Muting yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Baca juga: Harga Elpiji 12 Kg di Merauke Tembus Rp 341.000, Pedagang Mengeluh

Saat itu, para petani yang juga merupakan penikmat kopi memutuskan untuk membawa serta bibit kopi dalam keberangkatannya ke tanah rantau. Bibit kopi itu lantas ditanam supaya dapat terus dinikmati.

Jumikan (60), salah satu petani kopi muting yang berdomisili di Kampung Seed Agung Jalur Tujuh, mengaku, pada awalnya kopi di lokasi itu tidak ada harganya. Jumikan mengaku menanam kopi sejak 1996.

“Saya tanam kopi dari tahun 1996 tapi saat itu harga kopi sangat murah, bahkan kalau mau dibilang tidak ada harganya dibanding sekarang harga kopi hasil panen dan belum di-roasting dapat dibeli hingga Rp 40.000 per kilogram," kata Jumikan di sela membersihkan lahan kopinya, Jumat (22/7/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com