Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ile Lewotolok Alami 871 Kali Gempa Hembusan Selama Sepekan

Kompas.com - 14/07/2022, 19:13 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok selama sepekan terakhir sejak 6 Juli 2022 - 12 Juli 2022.

Kepala Pos PGA Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian menjelaskan, aktivitas kegempaan Gunung Ile Lewotolok masih didominasi gempa frekuensi rendah yang berkaitan dengan aktivitas pelepasan material atau gas ke permukaan.

"Gempa ini seperti letusan terjadi 43 kali, hembusan 871 kali, dan guguran 6 kali," ujar dalam keterangan, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus, Warga Diminta Tetap Waspada

Gempa lain, lanjutnya, seperti tremor non harmonik 106 kali, harmonik 2 kali, tomillo 5 kali, hybrid atau fase banyak 1 kali, vulkanik dangkal 4 kali, vulkanik dalam 3 kali, tektonik lokal 5 kali, dan tektonik jauh 4 kali.

Secara visual, Gunung Ile Lewotolok umumnya terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Stanislaus mengatakan, erupsi masih terjadi disertai lontaran material pijar dan guguran lava, meski tidak terus menerus.

Embusan asap kawah teramati berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-700 meter dan puncak.

Tinggi kolom letusan, sebutnya, berkisar antara 200 meter - 400 meter dari puncak. Kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu.

"Jangkauan lontaran material dominan berada di sekitar area puncak dalam radius kurang dari 500 meter dan pusat erupsi. Guguran lava masih terjadi namun jarak luncurnya tidak teramati," jelas Stanislaus.

Baca juga: Warga Lereng Gunung Ile Lewotolok Cemas akibat Erupsi Terus-menerus, Ini Kata BPBD Lembata

Potensi bahaya

Stanislaus berujar, berdasarkan data pengamatan visual, aktivitas erupsi atau letusan dan guguran teramati menurun. Aktivitas kegempaan juga menunjukkan penurunan.

Namun, kata dia, suplai magma masih terlihat akibat gempa vulkanik dangkal maupun dalam meskipun dalam jumlah yang kecil.

"Aliran lava tidak teramati secara jelas dan guguran lava masih terjadi meskipun mengalami penurunan. Hingga tanggal 4 Juli 2022 ujung aliran lava sudah mencapai jarak 700 meter dari bibir kawah," ujarnya.

Menurutnya, kemiringan lereng dan ketidakstabilan aliran lava masih berpotensi terjadinya guguran lava yang mengarah ke Desa Lamawolo dan Desa Lamatokan.

"Potensi ancaman bahaya yang harus diwaspadai saat ini adalah bertambahnya jarak luncur aliran lava dan guguran lava ke arah timur dan timur laut," ujarnya.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Gemuruh Kuat, Pos Pantau: Tetap Siaga

Berdasarkan permodelan, jelas Stanislaus, potensi aliran dan guguran lava pijar serta awan panas yang dihasilkan dapat mencapai jarak 4 kilometer (km) ke sektor timur dan timur laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com