LEWOLEBA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sipri Meru mengatakan, warga lereng Gunung Ile Lewotolok belum bisa dievakuasi meski aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir membuat warga cemas.
Menurut Sipri, proses evakuasi bisa dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kita belum bisa evakuasi karena menunggu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung," ujar Sipri saat dihubungi, Sabtu (2/7/2022) pagi.
Meski demikian, pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu siaga.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Lava Pijar, Warga yang Panik Disarankan Evakuasi Mandiri
Tentukan titik evakuasi
Selain itu, bersama pemerintah desa dan Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, sudah menentukan titik dan jalur evakuasi apabila terjadi bencana.
"Kita sudah tentukan titik evakuasi dan masyarakat sudah mengetahui (jalur) evakuasi itu. Sehingga mereka terhindar dari aliran lava panas dan awan panas," ujarnya.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus Disertai Gemuruh dan Dentuman Kuat, Ini Pemicunya
Sipri menambahkan, berdasarkan informasi dari PVMBG Bandung, erupsi gunung api masih dalam posisi normal. Namun, ia mengimbau agar warga tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya bencana.
"Kita juga sudah keluarkan surat edaran agar mereka waspada," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan, hingga kini pihaknya belum merekomendasikan warga di lereng gunung untuk melakukan evakuasi.
Namun, warga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri jika merasa dalam posisi bahaya.
"Kami terus pantau vulkaniknya. Jika merasa panik atau takut bisa evakuasi mandiri dulu. Kami hanya berbicara sesuai data kegempaan saat sekarang," ujar Stanislaus, Jumat (1/7/2022) malam.
Ia menambahkan, hingga saat ini Gunung Ile Lewotolok berada pada status level III siaga.
Karena itu, warga diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak, radius 3,5 kilometer untuk sektor tenggara, radius 4 kilometer untuk sektor timur dan timur laut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.