PEMALANG, Kompas.com - Rapat Paripurna DPRD Pemalang dihujani interupsi soal penggantian tulisan ‘Pemalang Ikhlas’ menjadi ‘Pemalang Aman’ di Gapura pintu masuk kota, Jumat (8/7/2022).
Wakil rakyat dari berbagai fraksi partai melayangkan protes langsung di hadapan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, pada penghujung rapat paripurna.
Interupsi diawali dari Ketua fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Slamet Ramudji.
Dia mengingatkan, moto pembangunan Kabupaten Pemalang adalah ‘Pemalang Ikhlas’.
Baca juga: Petir Sambar 5 orang di Gubuk Sawah di Pemalang, 3 Orang Tewas, 1 Kritis
Moto tersebut sudah ditetapkan dalam Perda Kabupaten Daerah Tingkat II Pemalang nomor 11 tahun 1990.
Slamet meminta Bupati mengkaji ulang penggantian tulisan moto daerah di Gapura.
“Kami mendengar keresahan masyarakat. Jargon ‘Aman’ itu simbolik Agung-Mansur. Meskipun visi Aman masuk dalam Perda RPJMD, tapi ada yang final yaitu Perda Nomor 11 Tahun 1990,” ujar dia.
Hal senada disampaikan Budi Harmanto, anggota fraksi PDI Perjuangan.
Budi berharap, tulisan ‘Pemalang Aman’ di seluruh gapura dikembalikan menjadi ‘Pemalang Ikhlas’.
“Ikhlas merupakan moto Kabupaten Pemalang. Dari berbagai Bupati yang menjabat baru kali ini diubah,” ungkap dia.
Sementara itu anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Daliwan, menambahkan, baginya moto ‘Pemalang Ikhlas’ sudah menjadi ciri khas.
Dia meminta moto pembangunan di gapura tak diubah.
Ketua Fraksi Golkar, Rabadi mengatakan, kegaduhan yang terjadi di tengah masyarakat saat ini hanyalah hal sepele.
Perlu ada kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang (eksekutif).