Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anak Bunuh Ibu Kandung di TTS, Kesal karena Tak Ada Makanan Saat Lapar

Kompas.com - 05/07/2022, 20:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Thimotius Nomleni (32), seorang anak di Desa Sopo, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), tega membunuh ibunya, Sufia Kebkole (56), hanya karena tidak ada makanan di rumahnya.

Saat ini, Thimotius Nomleni sudah menjadi tersangka dan ditahan di Markas Kepolisian Resor TTS.

Kepala Kepolisian Resor TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa menuturkan, awalnya pelaku merasa lapar saat bangun pagi. Pelaku lalu menuju dapur yang terpisah dari rumah induk untuk mencari makanan.

Baca juga: Anak yang Bunuh Ibu Kandung di TTS Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

"Namun tidak mendapati makanan di dalam rumah sehingga tersangka merasa kesal,” ungkap Gusti kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Lalu, pelaku menghampiri korban yang juga ibu kandungnya. Tak banyak bicara, pelaku lantas menganiaya korban yang sedang tidur di dalam dapur dengan cara mencekik leher dengan kedua tangan.

“Tetapi karena saat itu korban teriak, maka tersangka membekap mulut korban menggunakan kain gorden,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov NTT Akan Awasi Kapal Pinisi yang Masuk ke Kawasan Taman Nasional Komodo

Setelah itu, pelaku menikam korban menggunakan sebilah parang yang ada di tempat tersebut sebanyak dua kali pada bagian dada korban.

Kemudian, pelaku menggendong korban ke dalam rumah induk dan meletakkan korban pada ruang tengah hingga korban meninggal dunia.

Pelaku kemudian memecahkan kaca lemari dan sebuah televisi layar datar 21 inci merek Toshiba.

Setelah itu, pelaku berjalan menuju rumah pamannya yang tak jauh dari rumah orangtuanya.

"Saat tiba di rumah pamannya, pelaku sempat diberi makan. Setelah itu langsung tidur," kata Gusti.

Selanjutnya, pada siang hari, pelaku bangun dari tidurnya dan tanpa banyak bicara menunjuk ke arah rumah orangtuanya. Paman dan sejumlah kerabatnya lalu bergegas menuju rumah orangtua pelaku.

Mereka kaget melihat korban sudah meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian dada.

Baca juga: 98 Rumah Warga di Kabupaten TTS Rusak akibat Longsor dan Banjir

Kepala Desa Sopo yang mendapat laporan dari warga kemudian melapor kepada Kepala Kepolisian Sektor Amanuban Tengah Ipda Boby JJ Dadik. Usai menerima laporan, polisi menangkap pelaku tanpa perlawanan.

"Menurut informasi, pelaku stres dan sering murung karena sudah lama berpisah dengan istri dan anak-anaknya," ungkap Gusti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com