Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Kader Partai Demokrat di Bandung, Pelaku Dikenal sebagai Preman

Kompas.com - 05/07/2022, 11:55 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com – Seorang kader Partai Demokrat berinisial MM (33) tewas setelah menjadi korban penganiayaan pada Senin, (04/07/2022), pukul 17.30 WIB.

Penganiayaan yang menimpa MM terjadi di depan rumahnya yang berada di Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Berikut adalah kronologi penganiayaan yang menewaskan MM.

Didatangi dua orang preman

Berdasarkan kesaksian adik MM, Santi (23), sang kakak tengah berada di rumah saat dua orang yang dikenal sebagai preman mendatangi kediaman mereka.

Menurut Santi, MM dan dua pelaku awalnya mengobrol seperti biasa karena MM pun diketahui mengenal dua orang yang mendatanginya itu.

Baca juga: Ada Dugaan Penganiayaan oleh Polisi, Keluarga Tahanan yang Tewas Lapor ke Propam Polda Sumsel

Namun, melihat cara bicara dan gerak-gerik dua orang tersebut, Santi menduga keduanya dalam keadaan mabuk.

“Setelah ngobrol, mereka sempat pulang. Gak lama, balik lagi sambil bawa senjata,” ujar Santi, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (05/07/2022).

Disaksikan ibu-ibu

Salah satu pelaku penganiayaan MM terlihat membawa senjata tajam berupa golok. Santi mengatakan, pelaku yang membawa senjata tersebut memanggil MM untuk keluar dari rumah dan langsung membacok MM.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan disaksikan oleh banyak warga setempat, termasuk ibu-ibu.

“Kami sebagai ibu-ibu enggak bisa apa-apa. Apalagi dia bawa golok, terus di sini juga ada saudara saya. Dia juga jadi korbannya, sekarang dijahit,” ungkapnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Kader Partai Demokrat di Bandung Ditangkap, 1 Orang Masih Buron

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit

Saat itu, Santi menyaksikan sang kakak yang tidak bisa melawan dan dianiaya di depan rumahnya sendiri. Menurut Santi, warga sempat mengejar kedua pelaku yang melarikan diri.

MM pun langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan sebelum dipindahkan ke RS Cikopo Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Akibat dianiaya dengan senjata tajam, MM kehabisan darah sehingga dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Pelaku kerap membuat onar

Mengenai motif penganiayaan yang menimpa sang kakak, Santi mengaku tidak ada masalah antara MM dan kedua pelaku.

Namun, menurutnya, pelaku kerap membuat onar dan warga sekitar pun mengetahui hal tersebut.

Baca juga: SBY Didampingi Petinggi Partai Demokrat Ziarah Ke Makam Keluarga di Purworejo

“Sebenarnya memang enggak ada masalah satu sama lain, secara keluarga juga enggak,” ujar Santi.

Menurut keterangan Santi, MM yang berprofesi sebagai penjahit meninggalkan satu istri dan satu orang anak.

Selain bekerja sebagai penjahit, Santi mengatakan, MM juga aktif sebagai kader di Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com