Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rembang Dapat Jatah 5.000 Dosis PMK, Ini Sasarannya

Kompas.com - 29/06/2022, 07:58 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mendapatkan kuota vaksin sebanyak 5.000 dosis untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menjelaskan 5.000 dosis tersebut dapat digunakan untuk memvaksin sebanyak 5.000 ekor hewan ternak yang nantinya dibagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama, pihaknya mendapatkan kuota 3.000 dosis. Sedangkan pada tahap kedua mendapatkan 2.000 dosis.

Baca juga: 68 Hewan Ternak Mati karena PMK di DI Yogyakarta, Terpapar 7.046

"Jika kita mampu menyerap dengan cepat 3.000 dosis, kita diberi tenggang waktu satu minggu ke depan, maka kita diperbolehkan untuk mengajukan penambahan lagi vaksin," ujar Agus dalam keterangannya, Rabu (28/6/2022).

Agus menyebut sapi yang menjadi sasaran vaksinasi, di antaranya sapi yang sehat dan tidak dalam kondisi sakit atau yang sudah sembuh dari PMK.

Kemudian sapi yang masa hidupnya masih panjang, bukan sapi yang akan dipotong dan usia sapi yang sudah bisa divaksin yaitu minimal umur dua minggu.

"Kami sudah melakukan zonasi di mana sasaran vaksinasi adalah daerah yang masih hijau atau nol kasus PMK, salah satunya Pangkalan ini. Terhadap desa yang merah, maka diturunkan pada satuan farm, atau kandang komunal atau kelompok yang masih bersih dari PMK baru bisa kita lakukan vaksinasi," kata dia.

Agus mengaku pihaknya ditarget vaksinasi tahap pertama ini harus selesai pada 2 Juli 2022. Satu botol vaksin berisi 200 cc dan bisa diaplikasikan untuk 100 ekor sapi.

"Sehingga targetnya satu hari memvaksin 100 ekor sapi. Karena botol vaksin yang sudah dibuka harus habis hari itu juga," ujar dia.

Baca juga: Gresik Terima 3.000 Dosis Vaksin PMK, Suntikan Pertama untuk Sapi di Siwalan

Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan kedatangan vaksin-vaksin tersebut dapat menekan penyebaran wabah PMK.

Sebab, penularan PMK sangat masif, sehingga dengan penyuntikan vaksin di desa yang masih nol kasus maka dapat memotong penyebarannya.

"Kita akan menyelesaikan vaksinasi ini dalam satu minggu. Kondisi tiap desa berbeda, yang hijau kita prioritaskan dulu," terang dia.

Hafidz meminta jajaran Dintanpan terjun ke lapangan untuk memetakan kondisi sapi- sapi yang ada di masyarakat.

Selain itu, masyarakat harus mendapat informasi yang jelas dan sebanyak- banyaknya terkait PMK serta vaksinasinya.

Baca juga: Cerita Nur Yadi Beri Booster Empon-empon untuk Sapinya Agar Terhindar dari PMK

Sapi di Rembang mulai divaksinasi

Program vaksinasi terhadap sapi mulai dijalankan di Kabupaten Rembang pada Selasa (28/6/2022) kemarin.

Sasaran pertama vaksinasi untuk melindungi sapi dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) itu adalah desa Pangkalan dan Leran, Kecamatan Sluke.

Vaksin pertama disuntikkan sapi jenis Peranakan Ongole ( PO ) milik Zawawi. Setelah divaksin, sapi diberi neck tag pertanda sudah mendapat suntikan vaksin.

Tim vaksinasi PMK juga mendatangi kandang- kandang sapi, salah satunya kandang ternak milik Sujikan. Disana dokter hewan menyuntikan vaksin asal Prancis kepada sejumlah sapi berjenis limosin dan simental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com