BIMA, KOMPAS.com - Bentrok antarwarga terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga menyebabkan empat warga luka dan satu polisi terkena panah saat berusaha melerai bentrokan.
Bentrokan antara warga Kampung Soro dan Kampung Melayu ini terjadi di Kelurahan Melayu sejak Minggu (26/6/2022) dini hari hingga malam. Warga saling serang menggunakan batu dan busur panah.
Kasi Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufrin menyatakan, kepolisian telah mengerahkan sejumlah personel untuk meredam bentrokan warga.
"Saat ini lokasi sudah mulai kondusif," ujar Jufrin saat dikonfirmasi, Senin.
Baca juga: Rumah di Bima Ludes Terbakar, Pemilik Tewas Terpanggang
Sementara, kelima korban yang terluka akibat bentrok masih menjalani perawatan di RSUD Bima.
"Salah satu (korban) personel kita yaitu anggota Polsek Asakota," tuturnya.
Jufrin mengaku belum mengetahui penyebab konflik antarwarga tersebut.
Menurutnya, peristiwa bermula ketika warga tiba-tiba bertikai di ruas jalan dan masuk ke permukiman hingga menyebabkan warga ketakutan dan lari menyelamatkan diri.
Sejumlah personel TNI dan polisi yang dikerahkan ke lokasi telah berupaya melerai dengan melepas tembakan peluru hampa.
Namun, dua kelompok warga itu terus saling serang dan nekat melepas anak panah hingga terjadi bentrokan.
Baca juga: Pemancing Hilang di Laut Bima, Tim SAR Lakukan Pencarian
Dua kelompok yang bertikai ini akhirnya berhasil dilerai aparat kepolisian setelah beberapa jam.
Polisi kemudian melakukan sweeping atau menyisir sejumlah senjata tajam yang digunakan warga pascabentrokan.
Dari hasil sweeping, lanjut Jufrin, polisi menyita 40 busur panah yang diduga akan digunakan warga untuk kembali bertikai.
"Barang bukti lain ada empat ketapel, dua parang, dua buah pengasah, tabung spiritus, dan beberapa senjata tajam lainya telah disita," jelas Jufrin.
Baca juga: Kakak Adik di Bima Curi 7 Ekor Kambing, 1 Orang Ditangkap
Sementara itu, lima korban yang terluka telah dipindahkan dari ruang UGD ke ruang bedah untuk menjalani operasi.
"Totalnya ada lima pasien yang dirawat di sini, termasuk anggota polisi. Semuanya sedang dirawat diruang bedah," kata Kepala Bagian Humas RSUD Bima, dr Akbar saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Menurut Akbar, kondisi kelima pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut umumnya stabil.
Dari lima pasien tersebut, tiga di antaranya telah menjalani operasi pencabutan anak panah yang menancap di tubuhnya.
"Tiga pasien sudah dilakukan tindakan operasi. Alhamdulillah kondisinya stabil semua," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.